Select Language

Kamis, 20 Juni 2013

Komisi I Kritisi Hibah Alutsista dari Negara Lain

Komisi I DPR mengkritisi permasalahan hibah alutsista (alat utama sistem persenjataan) dari negara lain. Wakil Ketua Komisi I TB Hasanuddin menuturkan pada tahun 2011 sesuai dengan renstra (rencana strategi) TNI akan membeli 6 unit F 16 blok 52 yang merupakan unit tercanggih dan terbaru seharga USD 600 juta .

"Tapi kemudian pemerintah melalui KSAU saat itu tiba-tiba memutuskan menerima hibah pesawat-pesawat F 16 ( bekas US National Guard ) yang sudah teronggok di Gurun Arizona sebanyak 24 unit," kata TB Hasanuddin dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Selasa (4/6/2013).

TNI, katanya, harus harus membayar lebih dari USD 700 juta untu, memperbaiki, membawanya dan tetap dalam standar pesawat tua yakni. blok 25 dan blok 32 . Ia mengatakan secara jumlah alutista memang bertambah, namun dari efek daya tangkal terhadap sistim pertahanan udara , hampir tidak ada .

"Tahun 91, TNI AL pernah juga menerima puluhan kapal ex Jerman Timur , negara saat itu harus mengeluarkan anggaran yang tak sedikit , dan sekarang kapal-kapal itu menjadi beban pemeliharaan selamanya , tapi sudah tak efektif lagi untuk dipakai," ujar Politisi PDIP itu.

Ia pun berharap pemerinta dan DPR duduk bersama membuat definisi mengenai hibah. "Agar hibah benar-benar hibah murni , tak ada motif politik negara lain sifatnya mengikat , apalagi hanya menguntungkan calo," tuturnya.


Sumber : Tribun

0 komentar:

Posting Komentar

hackerandeducation © 2008 Template by:
SkinCorner