Asisten Komite Kebijakan Industri Pertahanan KKIP Bidang Kerjasama Kemenhan Silmy Karim menuturkan awal bulan ini pemerintah Indonesia melalui Kemenhan menandatangani kerjasama produksi alat utama sistem pertahanan dan keamanan. Produksi alat utama sistem pertahanan dan keamanan tersebut akan dilakukan oleh produsen-produsen kedua negara secara bersama-sama.
PT Pindad, ujar Silmy, bekerjasama dengan FNSS Defense System Co., produsen alat pertahanan asal Turki, dalam program joint development alutsista berupa tank. Selanjutnya, tambahnya, PT LEN bekerjasama dengan ASELSAN Middle East, produsen alat pertahanan asal Turki, untuk memproduksi alat komunikasi.
“Sebagai negara berdaulat, yang punya pertumbuhan ekonomi cukup baik, tentu kita [Indonesia] perlu menyiapkan kemampuan industri pertahanan agar sesuai dengan kebutuhan kekuatan pertahanan di negara ini. Makanya perlu langkah sinkronisasi,” ujarnya.
Penandatangan kerjasama tersebut, ujarnya, dilakukan di sela-sela kegiatan International Defense Industry Fair (IDEF) ke-11 yang diselenggarakan pada 7 – 10 Mei 2013 di Istanbul, Turki.
0 komentar:
Posting Komentar