Select Language

Minggu, 09 September 2012

Kemenristek Kembangkan Seribu Roket untuk Alutsista TNI


REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) akan mengembangkan sekitar seribu roket untuk melengkapi alat utama sistem persenjataan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Pengembangan seribu roket itu dilakukan sebagai alat untuk mempertahankan negara.

"Roket hasil pengembangan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) itu akan dimanfaatkan untuk pertahanan negara," kata staf ahli pertahanan dan keamanan Kemenristek, Hari Purwanto di Yogyakarta, Kamis (7/6).
Menurutnya, Kemenristek akan memproduksi seribu roket dengan nama Erhan 122. Roket itu merupakan roket pertahanan kaliber 122 yang sudah diberi hulu ledak dan akan dimanfaatkan untuk menggantikan roket yang dibeli dari luar negeri.

"Roket yang akan diproduksi tersebut memiliki jangkauan 15-20 kilometer. Pengembangan roket itu merupakan investasi besar negara sekaligus untuk menambah kekuatan pertahanan keamanan dan melengkapi alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI," katanya.

Ia mengatakan, roket menjadi salah satu teknologi penting yang krusial untuk segera dikembangkan secara mandiri oleh Indonesia. Selama ini Indonesia lebih banyak mengandalkan roket yang dibeli dari negara lain.

"Roket dikembangkan untuk kepentingan negara, seperti melengkapi alutsista, sehingga kemanfaatan roket mendesak untuk segera dikembangkan mengingat negara-negara lain telah memiliki teknologi roket mandiri," katanya.

Menurut dia, selain mengembangkan roket, Kemenristek juga mengembangkan teknologi pesawat tempur bersama Korea Selatan dengan nama Fighter Indonesian Experiment. "Indonesia juga sudah membuat panser sendiri dan telah diekspor ke beberapa negara seperti Malaysia, Brunei Darussalam, dan Filipina. Hal itu merupakan langkah positif dan diharapkan bisa semakin berkembang," kata Hari menandaskan.

0 komentar:

Posting Komentar

hackerandeducation © 2008 Template by:
SkinCorner