TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, YOGYAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) membangun supremasi kekuatan udara, laut dan darat. Dua belas tahun mendatang, TNI AU memiliki 180 pesawat tempur canggih.
Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI Imam Sufaat menegaskan, dalam dua tahun ke depan, AU segera mendapat tambahan delapan pesawat tempur dari Rusia dan Brasil, sebagai bagian modernisasi alat utama sistem persenjataan TNI AU.
"Delapan pesawat tempur itu terdiri empat Sukhoi Rusia dan Super Tucano Brasil. Kedelapan pesawat tempur baru itu tiba di Indonesia pada 2012-2014," kata KSAU, Marsekal TNI Imam Sufaat di sela Rapat Pimpinan TNI AU di Akademi Angkatan Udara Yogyakarta, Kamis (26/1/2012).
Pengadaan Alutsista tahap berikutnya, TNI AU hingga 2024 mendatangkan pesawat tempur Sukhoi enam unit, Super Tucano 16 unit, MK-53 dari Korea Selatan 16 unit, Fighting Falcon delapan unit, dan F-16 sebanyak 30 unit.
"Dengan pengadaan Alutsista itu, TNI AU pada 2024 memiliki 180 pesawat tempur. Ini upaya TNI AU membangun kekuatan, memodernisasi dan meregenerasi Alutsista," jelas Marsekal Imam Sufaat.
Saat ini, banyak pesawat TNI AU yang uzur. Usianya, rata-rata mencapai 30 tahun, sehingga perlu peremajaan. Jika tidak diganti, biaya perawatannya ekstra-tinggi, apalagi ada beberapa suku cadang pesawat yang sudah tak diproduksi lagi karena pabrik pembuat pesawat terkait tak beroperasi.
"Meskipun beberapa pesawat sudah tak dapat berfungsi secara maksimal, kami tetap menggunakan untuk mengamankan wilayah NKRI dari ancaman luar. Tentu didukung penambahan Alutsista yang didasarkan penghitungan dari kebutuhan pesawat tempur dan jumlah landasan yang bisa mengoperasikan pesawat tempur," jelasnya.
TNI AU telah memiliki anggaran rutin dan Alutsista melalui pemerintah yang cukup besar dan pengadaan di Kementerian Pertahanan, sehingga bisa membeli persenjataan dan pesawat untuk meningkatkan kemampuan Alutsista dan memperkuat pertahanan negara di udara.
"Rencana kesiapan Alutsista yang ada untuk melanjutkan program peningkatan kemampuan Alutsista yang dicanangkan dalam Rencana dan Strategi Pembangunan TNI AU 2010-2014," tutur Marsekal Imam Sufaat.
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
Archive
-
▼
2012
(210)
-
▼
September
(40)
- Militer Indonesia dan Kontrak Pembelian Alutsista ...
- Inilah 21 Program Pengadaan Alutsista TNI
- TNI AD akan Kembali Menambah Alutsista
- Alasan Mengapa Video Porno Jepang Disensor
- Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara RI
- Akhiri Tahun 2012 Panen Raya Alutsista Baru Bagi TNI
- TNI AL Borong Alutsista Kapal, Helikopter, dan Tank
- Kemenristek Kembangkan Seribu Roket untuk Alutsist...
- 180 Pesawat Tempur Canggih AU
- Korsel dan China Kiblat Alutsista TNI
- 2014, Alutsista TNI Terkuat di ASEAN
- Merumuskan Teks Proklamasi
- Proses Pembelian 6 Hercules dari Australia Belum D...
- TNI AD Menanti Tank Leopard 2
- Modernisasi Alutsista Kavaleri TNI AD
- TNI AU Akan Punya 10 Hercules
- Latihan Terbesar Sepanjang Sejarah TNI AD Dimulai
- KSAD: Anggaran Latihan TNI-AD Naik 157 persen
- KASAD: Peralatan Perang Tua TNI AD Diupayakan Diganti
- Indonesia dan Australia Bahas Percepatan Hibah Her...
- Tiga Kapal Perang Tolakan Brunei Tiba Tahun Depan
- RUMUSAN PANCASILA SECARA HISTORIS DAN YURIDIS
- TNI AL Borong Alutsista Kapal, Helikopter, dan Tank
- Menuju Macan Asia
- Spirit Beralutsista Dalam Pita Kebangsaaan
- Diplomasi Pre Emptive Jangan Paksakan Kehendak
- Pindad Sanggup Produksi Tank Leopard Versi Indonesia
- Kavaleri TNI AD Peroleh 178 Unit Kendaraan Tempur.
- CN 235 Versi Militernya Digunakan di Banyak Negara :
- DAFTAR BELANJA ALUTSISTA TNI DITAHUN 2012 :
- ANTISIPASI KLAIM NEGERI JIRAN, TNI AL BERSIAGA DI ...
- Anoa V2 Versi Baru Buatan Pindad
- LAPAN TAHUN DEPAN MELUNCURKAN SATELLITE LAPAN A2
- UPDATE : PELUNCURAN PERDANA KRI KLEWANG 625 BERHAS...
- TOT RUDAL DARI CHINA LANGKAH MENUJU KEMANDIRIAN RUDAL
- Bofors 40mm L/70 : Eksistensi Dari Era Yos Sudarso...
- KRI Samadikun : Destroyer Escort AS Dengan Meriam ...
- Spesifikasi K-61
- Wamenhan Resmikan Pembangunan Tiga Kapal Perang
- PEMBERIAN NAMA KRISTEN
-
▼
September
(40)
Minggu, 09 September 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Wikipedia
Hasil penelusuran
0 komentar:
Posting Komentar