Jakarta – Dihadapan lebih dari 5 ribu prajurit TNI AD, Presiden Joko Widodo dengan mengenakan Baret hijau dan seragam Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (KOSTRAD) dilengkapi pistol dan pisau di pinggang, menghadiri peresmian tanda dimulainya pembangunan RS. Ridwan Meuraksa di Pinang Ranti, Bambu Apus Jakarta Timur, Rabu (13/05).
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengaku senang dengan penampilan Jokowi yang mengenakan atribut Kostrad yang membuktikan presiden dan prajurit TNI Angkatan Darat menyatu. “Suatu hal yang luar biasa bapak presiden hadir di sini dengan atribut Kostrad Angkatan Darat, adalah kebanggaan luar biasa menyatunya presiden dengan prajurit Angkatan Darat,” Tegas Kasad.
Kasad juga menyampaikan bahwa pembangunan RS Ridwan Meureksa di Pinang Ranti sudah diidam-idamkan sejak lama. Dipicu dengan kebijakan pemerintah dengan adanya Kartu Indonesia Sehat (KIS), BPJS Kesehatan maka RS militer yang juga melayani pasien umum itupun terealisasi. RS Ridwan Meuraksa yang sebelumnya berada di Jl. Kramat Raya Jakarta Pusat tidak memungkinkan untuk melayani pasien lebih banyak. Ketika belum ada KIS, pasiennya mencapai 400 dan sekarang ketika KIS diterbitkan mencapai lebih dari 1.000 pasien.
“Kemudian dipindahkan ke tempat ini, mendekatkan fasilitas kesehatan dengan asrama prajurit, seperti Kopassus, Brigif I Jaya Sakti, Kostrad, kemudian di Tangerang Bekasi dan Bogor, sehingga hal Ini sangat membantu dan meringankan ongkos,” ucap KASAD.
Dengan luas lahan yang tersedia mencapai 2,6 hektare, diharapkan pembangunan RS dengan fasilitas yang cukup lengkap ini dapat dengan cepat selesai, sehingga prajurit bisa dapat kesehatan memadai dan masyarakat sekitar juga bisa menikmatinya.
Dalam Sambutannya Presiden Joko Widodo mengatakan “Saya mengucapkan terima kasih kepada TNI karena memperhatikan kesehatan masyarakat dan prajurit dengan membangun RS. Ridwan Meuraksa, karena dengan dibangunnya RS tersebut selain untuk prajurit juga dapat digunakan masyarakat umum”
Presiden juga menyampaikan bahwa tunjangan kinerja TNI/Polri terhitung bulan Mei sudah dinaikkan dari 37 persen menjadi 56 persen dan akan diberikan pada bulan Juni. Selain itu Negara juga sudah menyiapkan dana sebesar Rp. 1,7 triliun untuk pembangunan perumahan di jajaran TNI yang pengelolaannya akan diserahkan langsung ke TNI.
Presiden berjanji akan segera terus memperbaiki ekonomi Indonesia agar bisa tembus di atas tujuh persen. Jika itu tercapai, anggaran untuk TNI yang tadinya hanya Rp 98 triliun, bisa naik pesat hingga Rp 210 triliun. “Itu bisa dicapai di negara mana pun kalau ada stabilitas keamanan, dan alhamdulillah, sampai saat ini stabilitas keamanan berjalan baik, stabilitas politik juga berjalan dengan baik sehingga kita tinggal konsentrasi urus hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi,” tandasnya.
Sebagai tanda simbolis dimulainya pembangunan RS. Ridwan Meuraksa, Presiden RI menekan tombol sirene dengan didampingi oleh Pannglima TNI, KASAD, Menteri kesehatan, Menkopolhukam dan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
kodam-jaya.mil.id