AIRTEP/Airborne Tactical Extraction Platform (photo : TNI AU)
Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AU (Dislitbangau) melaksanakan uji coba statis dan dinamis pada dua prototip wahana angkut udara helikopter di Lanud Atang Senjaya Bogor, (5-6/ 12). Dua prototip yang di uji coba adalah AIRTEP (Airborne Tactical Extraction Platform) dan Helly Basket (Keranjang Heli) hasil penelitian dan pengembangan Dislitbangau untuk menjawab kebutuhan akan alat pengangkut taktis dengan helicopter Puma / Super Puma TNI AU bagi operasi pasukan khusus TNI AU dan misi SAR (Search And Rescue).
AIRTEP (Airborne Tactical Extraction Platform) adalah wahana mirip rangka payung terbalik dengan jaring kain yang dapat dilipat seperti payung berdiameter 260 cm dengan tinggi 152 cm dan berat 35 kg. Wahana ini dirancang mampu digantung di bawah helicopter dengan mengangkut beban seberat 1500 kg. Alat ini bermanfaat untuk memudahkan helicopter Puma / Super Puma TNI AU untuk mengevakuasi personel atau korban di daerah yang sulit didarati, mobilisasi personil dan barang secara efisien, aman dan cepat, termasuk untuk operasi penyelamatan atau serbuan di seluruh jenis medan termasuk pegunungan, perairan serta di atap gedung tinggi hingga lokasi sempit perkotaan.
Helly Basket / Keranjang Heli (photo : TNI AU)
Helly Basket (Keranjang Heli) adalah wahana berbentuk keranjang kotak segi empat berbahan alluminium alloy seberat 180 kg dengan dimensi 90 cm x 200 cm dan tinggi 110-200 cm. Alat ini bisa digantung di bawah atau dimasukkan dalam cabin helicopter Puma / Super Puma TNI AU karena ketinggiannya bisa distel menjadi hanya 120 cm. mampu membawa beban 1500 kg. Namun demi keselamatan, hanya digunakan untuk beban 100 kg atau 10 orang personel. Wahana ini bermanfaat untuk mebantu helicopter Puma / Super Puma TNI AU mengevakuasi personel / korban di daerah yang sulit didarati, serta mobilisasi personel dan barang dengan efisien, aman dan cepat, baik di daerah pegunungan, perairan dan perkotaan.
Kol.Tek. M.Sardar Gafar, Kasubdispesbang Dislitbangau selaku kepala pelaksana kegiatan ujicoba menjelaskan bahwa uji coba dua prototip wahana angkut udara bagi helicopter ini dilakukan selama dua hari meliputi dua tahap uji yaitu uji statis dan uji dinamis. Uji statis dilaksanakan dalam hanggar Skadron Teknik 024 Lanud Atang Senjaya, meliputi pengujian beban dummy seberat hingga 1100 kg dan dinaiki 10 personel dengan diputar dan digerakkan untuk mensimulasikan gerakan saat digantung di helicopter.
Uji Dinamis direncanakan dilaksanakan pada hari kedua dengan beban dummy seberat 850 kg dan simulasi beban personel sebanyak 5 orang (400 kg). Uji dinamis meliputi uji pemasangan dan pelepasan wahana saat digantung dibawah helicopter termasuk ujicoba tinggal landas dan pendaratan serta hovering (mengambang di udara). Diharapkan ujicoba dapat terus berlanjut sehingga dua prototipe wahana angkut taktis ini bisa aman digunakan dalam operasi sesungguhnya.
Kehadiran wahana angkut taktis ini tentunya akan menambah kemampuan operasi helikopter TNI AU untuk mendukung pasukan khas TNI AU, baik dalam operasi tempur atau bantuan kemanusiaan khususnya Search dan Rescue.
(TNI AU)
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
Archive
-
▼
2013
(2559)
-
▼
Desember
(206)
- Australia-Indonesia Latihan Militer Bersama
- Pelepasan Unsur Satgas Opersi Arung Hiu-13
- Indonesia Menurunkan Kualitas Hubungan dengan Aust...
- Arkeolog Temukan Kapal Selam Nazi Jerman di Laut Jawa
- KRI dan Pesawat Udara TNI AU Jalin Kerja Sama Taktis
- Indonesia kini Marah Besar Kepada Australia
- Sadap Indonesia, Australia Harus Bayar Mahal
- Sudahkan Pembelian Alutsista TNI Sesuai Kebutuhan?
- Memandang Matahari Kilo 2014
- Mungkinkah Proxy War di Laut Cina Timur? (Bag-3)
- Mungkinkah Proxy War di Laut Cina Timur? (Bag-2)
- Mungkinkah Proxy War di Laut Cina Timur?
- Mungkinkah Proxy War di Laut Cina Timur? (Bag-4)
- Kim Jong-un: Perang Bisa Pecah tanpa Pemberitahuan
- Ada Leopard di Hari Juang Kartika
- Menggeser Leopard 2 ke Jawa Timur
- Pantsir S-1, Sang Pagar Udara (bag. 2)
- Pantsir S-1, Sang Pagar Udara (bag. 1)
- Seputar Reaksi Atas Penyadapan
- FLIR SAFIRE III di Pesawat CN-235 Patroli Maritim ...
- Semakin Bertaji di Tahun 2014
- Akhir Tahun, PT.DI Serahkan Beragam Pesawat Pesanan
- Situs Garuda Indonesia Jadi Korban Perang Hacker?
- [Foto] HUT Marinir ke 68
- Kisah perebutan Don Bosco, gudang peluru terbesar ...
- Pangdam VI Tuding Polis Diraja Malaysia Kurang Koo...
- Sharp Knife Airborne 2013
- Langkah Menuju Kemandirian Industri Pertahanan
- Dua Pesawat T-50i GE Pengiriman Batch Ke-5 Mendara...
- Analisis : Alutsista Antara Ruang Dan Waktu
- Pembelian Satelit Militer Akan Gunakan Dana PNBP K...
- AU Rusia Terima 12 Su-35 Pada 2013
- Pesawat T-50i GE Batch Kelima Transit Di Lanud Bal...
- Target Pasar PT. DI Di Tahun Depan
- 116 Prajurit Korps Marinir Ikuti Pelatihan Calon A...
- 3 Kapal Angkut Untuk Kodam Pattimura
- TNI AL Gelar Latma “ Multilateral Komodo 2014”
- Kakap-811 Amankan Perbatasan Indonesia Philipina
- Ironi Popularitas AK-47 Dan Selembar Tiket Pesawat
- Panglima TNI Lepas 1.169 Prajurit Misi Perdamaian ...
- Frigate SIGMA 10514, Seperti Apa Barangnya ?
- 3365 Prajurit TNI Latihan Perang di Hutan Simalungun
- Foto : Panglima TNI Tinjau Latihan Penanggulangan ...
- Tony Abbot Janji KTT G-20 Bebas Sadap
- Pengamat: Australia Tekan RI dengan Isu Papua
- HUT OPM, Situasi Perbatasan RI-PNG Aman
- Prajurit KRI Malahayati-362 Tegar Jaga NKRI
- Indonesia Harus Buat Simulator Tempur Secara Mandiri
- Satgas TNI Di Kongo Perbaiki Dan Buat Jalan Sepanj...
- Satgas TNI Kawal Water Tank Spanyol
- Kedatangan Satgas Garuda XXIIII-G/UNIFIL Di Wilaya...
- Nilai Strategis Selat Malaka Terancam Jalur Sutra ...
- Januari 2014 Tim Teknis Kapal Selam Berangkat Ke R...
- China Menimba Ilmu Pengamanan Tingkat Internasiona...
- SBY : Dunia Tidak Selalu Bersahabat, Indonesia Har...
- 8 Unit F-16 Hibah AS Perkuat TNI AU Tahun Depan
- Koarmabar Diperkuat 3 KRI Hasil Repowering
- Ratusan OPM Kembali Ke Pangkuan NKRI
- KRI Alamang 644, KAL Kumai I-6-58 Dan KAL Bireun I...
- TNI AL Dan US Navy Bahas Latma Carat 2014
- 2014 TNI AD Akan Diperkuat 50 Tank Marder
- Setelah 13 jam, hacker Indonesia lumpuhkan situs I...
- TNI Akan Datangkan Helikopter Serang Apache
- Spesifikasi dan Tantangan ToT Kapal Selam RI-Korea...
- Menhan Berharap Program Korvet dan Kapal Selam Nas...
- Radar Pasif
- Situs Bareskrim Polri tak diretas Australia
- Indonesia Memasuki Era Kebangkitan Industri Pertah...
- Ada Pendapat, Penyadapan Hal Biasa, Tidak ada Raha...
- Menhan Mengukuhkan KRI Banda Aceh
- Hacker Indonesia Menyerang Situs Intelijen Austral...
- “Berlindung” di Dalam Bunker
- Serang asio.gov.au, hacker Indonesia didukung pere...
- Penolakan Penampungan Sementara Pencari Suaka
- Cegah Penyadapan Asing, RI Harus Perkuat Sistem Sandi
- Peringatan Anonymous Australia untuk Hacker Indonesia
- RI Disadap, Tinjau Kerja Sama AS & Australia
- Spionase Kanguru di Tanah Garuda
- Neraka Inggris di Timur Jawa
- Mengintip Konsep Ruang Bawah Tanah Monas
- Cara Elegan RI Desak AS Akui Penyadapan
- Hacker Australia ikut bantu peretas Indonesia sera...
- Hacker Australia Serang Situs Presiden Tapi Salah ...
- Menhan Indonesia - Australia Diskusi Isu Strategis...
- Tugas Terakhir, KRI Diponegoro-365 Menjadi MIO Com...
- Repatriasi Harga Mati
- Aksi Penyadapan Asing dan Reaksi "Kalem" Indonesia
- Ketika tentara Indonesia-China unjuk bela diri mil...
- PT PAL Serahkan Kapal Tunda Pesanan TNI AL
- Skadron Udara I Latihan Dengan Bom Maverick
- Pesawat Latih Anyar TNI AU Alami Masalah
- Kontingen Petembak TNI AD Juara Umum Lomba Se-ASEAN
- KRI Tanjung Nusanive-973 Angkut Yonarmed-9 Kostrad
- Kado Akhir Tahun Untuk Pengawal Republik
- 60 Tahun, Pesawat Hercules C-130 Mengabdi Bangsa
- Len Kembangkan WECDIS dan Integrated Navigation & ...
- Tiga Kapal Nakhoda Ragam Class Tiba 2014
- TNI AD Akan Mendapatkan 1 Batalion Meriam Tarik KH...
- KSAL Sampaikan Rencana Tambahan Alutsista dan Peme...
- TNI AD Inginkan 24 Helikopter Blackhawk
-
▼
Desember
(206)
Senin, 16 Desember 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Wikipedia
Hasil penelusuran
0 komentar:
Posting Komentar