Karyawan sebagai duta besar: strategi public relations dalam konteks HR (II)

KOMUNIKASI INTERNAL

communicatioan internalPerubahan berskala besar dari program komunikasi internal harus mempertimbangkan hal-hal berikut ini:

  • Perubahan tersebut harus dimulai dari isu-isu penting jangka pendek yang dihadapi dan dipahami oleh para manajer serta tidak dimulai dengan program komunikasi bisnis global dan jangka panjang yang dipublikasikan sebagai dokumen yang tidak sensitif terhadap kebutuhan indiividu.
  • Perubahan tersebut harus menciptakan pandangan yang realistis mengenai apa yang dapat dicapai dan tidak terlalu mengandalkan pada harapan yang selalu meningkat.
  • Perubahan tersebut harus menawarkan kesempatan bagi pembelajaran perilaku dan bukan pembelajaran representasional, yaitu perubahan apa yang dapat dilakukan oleh orang dan bukan mendorong pembelajaran melalui penggunaan kata-kata dan bahasa baru untuk meredakan ketegangan antara apa yang dikatakan orang dan apa yang dilakukan orang.
  • Harus ada keterlibatan penuh dari para manajer di garis depan bukan menciptakan tim proyek yang tidak stabil dan eksklusif yang mengendalikan program tanpa konsultasi dan tanpa penelitian yang memadai.
  • Perubahan harus terbuka terhadap perubahan tekanan lingkungan dan prioritas.
  • Perubahan bahkan harus memasukkan orang-orang pragmatis yang berfikir jangka pendek dan jangka panjang, yaitu para pelaku bisnis yang menolak terlibat secara emosional.

Sebuah studi atas tanda perselisihan pekerja di British Rail pada tahun 1994 oleh Crossman dan Mcllwee (1995) mengidentifikasi sembilan bidang kunci di mana public relations akan memainkan peran pentingnya. Kedelapan bidang kunci tersebut adalah kekuatan politik, kekuatan ekonomi, kekuatan budaya, misi dan strategi, kultur organisasi, cara sumber daya manusia dikelola dalam hal fleksibilitas, kualitas, komitmen dan integrasi strategis, kepentingan stakeholder, dan hubungan masyarakat serta hubungan serikat pekerja.