Select Language

Rabu, 30 Oktober 2013

Pramono: Alutsista Kuat, Indonesia Tak Akan Dipandang Remeh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI (Pur) Pramono Edhie Wibowomengatakan, dengan memperkuat pertahanan melalui pemutakhiran alustita, Indonesia tidak akan dipandang remeh oleh negara-negara di dunia terutama negara tetangga.
“Untuk menjadi negara kuat, Indonesia harus menguatkan pertahanan melalui peningkatan alutsista, sehingga negara tetangga tidak memandang remeh pada Indonesia. Indonesia harus kuat,” kata Mas Edhie --demikian sapaan akrab Pramono Edhie-- kepada wartawan disela-sela acara Pameran Alutsista dalam memperingati HUT ke-68 TNI di pelataran Monas, Jakarta, Jumat (4/10/2013).
Menurut Mas Edhie, alat utama sistem senjata atau alutsista merupakan peralatan pertahanan suatu negara yang sangat penting.  Karena kuat tidaknya pertahanan sebuah negara, selain bergantung pada mentalitas, juga kepemilikan alustista mutakhir yang sebagai sebuah sistem pertahanan nasional suatu negara dari serangan asing.
Mas Edhie menegaskan, kemandirian militer melalui wujud penggunaan alutsista telah menjadi agenda militer sejak reformasi tahun 1998. Karena hampir 20 tahun alutsista Indonesia tidak diperbaharui.
“Alhasil Indonesia relatif tertinggal dalam teknologi dibandingkan dengan negara tetangga seperti di kawasan Asia Tenggara,” ujarnya.
Namun saat menyaksikan pameran alustista, Edhie Wibowo mengaku sangat senang, apalagi sistem persenjataan militer Indonesia sudah bertambah, yakni dengan keberadaan tank Leopard buatan Jerman yang baru saja dibeli oleh pemerintah Indonesia.
“Alustista kita sekarang ini bagus-bagus semua,” katanya.
Disinggung mengenai mahalnya biaya peremajaan alutsista, ia justru menganalogikannya dengan perawatan perempuan cantik. “Wanita cantik saja mahal. Pria cakep juga mahal. Ada rupa ada harga. Pasti ada biaya perawatan dan segala macam. Begitu juga dengan alutsista,” ujar dia.
Terkait konvensi capres, Mas Edhie mengaku kalau sebagai purnawirawan TNI dirinya akan diuntungkan dalam pertarungan memperebutkan tiket capres 2014 di konvensi Partai Demokrat.
“Sebagai purnawirawan TNI, saya justru diuntungkan dalam konvensi kali ini. Keuntungan itu berupa jabatan,” katanya.
Kendati demikian, ia juga mengakui kalau semua peserta konvensi capres Partai Demokrat juga mempuyai kekuatan sendiri-sendiri. “Tapi kalau saya yang menang, saya yang paling kuat,” ujarnya sambil tertawa.
Bahkan ia menolak kalau dikatakan sebagai adik ipar dari SBY yang merupakan Ketua Majelis Tinggi dan Ketua Umum Partai Demokrat, mendapatkan keuntungan dan fasilitas dalam konvensi.
Dia menegaskan bahwa konvensi akan dilaksanakan secara fair bagi semua peserta, hanya masalah strategi saja yang membedakannya. Seperti dirinya yang saat ini fokus melakukan silaturahmi dengan banyak kalangan.
“Saya rasa ini strategi paling efektif dalam persiapan konvensi. Salah satunya saat bertemu dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama,” kata Pramono Edhie saat mendampingi Wagub DKI keliling arena pameran Alustista.

0 komentar:

Posting Komentar

hackerandeducation © 2008 Template by:
SkinCorner