Select Language

Rabu, 23 Oktober 2013

Menteri Kesehatan Jajal Pesawat Tempur Sukhoi

TEMPO.COJakarta - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara memberikan kesempatan kepada Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi untuk menjajal pesawat tempur Sukhoi SU-30, Kamis, 3 Oktober 2013. Selain Menteri Nafsiah, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Budiman, dan Kepala Badan Intelijen Negara Letnan Jenderal Purnawirawan Marciano Norman diberi kesempatan untuk melakukan hal yang sama.

Layaknya pilot sungguhan, ketiga pejabat negara itu mengenakan baju khusus pilot berkelir abu-abu tua. Mereka duduk di kokpit ditemani seorang pilot tempur dari Skadron 11 Hasanuddin. "Beliau-beliau terbang tandem, duduk di belakang pilot," kata Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Ida Bagus Putu Dunia, kepada wartawan di landasan udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

Aksi terbang ini, dia melanjutkan, adalah syarat bagi Nafsiah, Budiman, dan Marciano mendapat penghargaan Wings Kehormatan dari TNI AU. Menurut Putu Dunia, ketiga pejabat ini telah membantu tugas pokok TNI AU.

Menteri Kesehatan, misalnya, telah membantu TNI AU dalam mendirikan rumah sakit. Kepala Staf Angkatan Darat telah berkoordinasi dengan Angkatan Udara dalam tugas operasi. Sedangkan BIN telah membantu memberikan informasi dalam tugas TNI AU. "Sebenarnya Menko Perekonomian Hatta Rajasa juga kami beri penghargaan, tapi tak bisa naik Sukhoi, ada acara lain."

Ketiga pesawat Sukhoi yang dinaiki Nafsiah, Budiman, dan Marciano terbang menuju Pantai Pelabuhan Ratu, kemudian berputar kembali ke Halim Perdana Kusuma. Berkat dua mesin jet yang mampu mendorong pesawat dengan kecepatan lebih dari 2000 km per jam, perjalanan tersebut hanya memakan waktu 30 menit.

Dalam penerbangan ini, para pilot sengaja melakukan manuver cukup ekstrem. Ketiga pilot itu memaksa ketahanan tubuh ketiga pejabat ini sampai tiga kali gravitasi.

0 komentar:

Posting Komentar

hackerandeducation © 2008 Template by:
SkinCorner