Select Language

Senin, 17 Desember 2012

Tata cara wudhu menurut Al Qur’an dan Sunnah

Tata cara wudhu menurut Al Qur’an dan Sunnah ini merupakan tuntunan bagaimana wudhu yang baik dan benar menurut Al Qur’an dan Sunnah. Telah banyak tulisan yang telah ada tantangtata cara wudhu, tetapi artikel ini rudi buat untuk menjadi referensi tambahan bagi para pembaca yang penuh semangat dalam belajar agama. Mudah-mudahan artikel ini bisa menjadi tambahan ilmu bagi pembaca sekalian. Dalil yang menjelaskan tentang wudhu, Allah berfirman;

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan sholat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu 

dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.” (QS Al Maa’idah [5]: 6)
Langsung saja rudi mulai tentang tata cara berwudhu menurut Al Qur’an dan Sunnah.
1. Apabila seorang Muslim yang ingin berwudhu hendaklah ia berniat di dalam hati lalu membaca “Bismillahirrahmanirrahim” sebab Rasulullah SAW bersabda “Tidak sah wudhu orang yg tidak menyebut nama Allah” (At Tirmidzi) terlebih dahulu , dan jika lupa maka cukup “bismillah” saja sudah cukup.
2. Kemudian disunnahkan membasuh kedua telapak tangan sebanyak tiga kali.
3. Berkumur-kumur sebanyak tigak kali pula banyaknya.
4. Menghirup air dengan hidung lalu dikeluarkan lagi sebanyak tiga kali. Disunnahkan untuk menghirup air dari hidung kuat-kuat dan jika dalam keadaan berpuasa boleh menghirup pelan-pelan saja, ditakutkan air yang dihirup masuk kedalam tenggorokkan. Rasulullah SAW bersabda; “Keraskanlah di dalam menghirup air dengan hidung kecuali jika kamu sedang berpuasa”
5. Membasuh muka sebanyak tiga kali. Batas muka bagian atas adalah sampai tempat tumbuhnya rambut, bagian bawah sampai dagu, bagian samping dari batas telinga kanan hingga telinga kiri. Jika rambut pada muka tipis, wajib membasuh sampai dasarnya, dan jika rambut muka tebal boleh membasuh bagian atasnya saja, tetapi disunnahkan untuk mencelah-celahi bagian rambut yang tebal itu. Karena Rasulullah SAW selalu mencelah-celahi jenggotnya ketika sedang berwudhu.
6. Kemudian mencuci tangan sampai siku. Allah berfirman ”… dan basuhlah mukamu dan tanganmu sampai siku, . . . ” (QS Al Maa’idah [5]: 6)
7. Mengusap kepala beserta telinga satu kali dimulai dari mengusap kepala dari bagian depan sampai ke belakang lalu kembali ke bagian depan lagi. Setelah itu langsung mengusap kedua telingan dengan air yang tersisa pada tangan.
8. Setelah itu, mencuci kedua kaki sampai mata kaki, karena Allah berfirman, “dan (basuh) kakimu sampai mata kaki.” Yang dimaksdut mata kaki disini adalah benjolan yang ada di bawah betis. Orang yg tangan atau kakinya terpotong maka ia mencuci bagian yg tersisa yg wajib dicuci. Dan apabila tangan atau kakinya itu terpotong semua maka cukup mencuci bagian ujungnya saja.
9. Dan setelah selesai berwudhu wajib membaca do’a
“Asyhadu allaa ilaaha illallah wahdahu laa syarikalahu wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluhu, Allahummaj ‘alni minat tawwabiin waj’alni minal mutathahhiriin.”
Artinya: “Saya bersaksi bahwa tiada ilaah yang berhak disembah dengan benar selain Allah semata tiada sekutu bagi-Nya. Dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Yaa Allah jadikanlah hamba termasuk orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang mensucikan diri.“

0 komentar:

Posting Komentar

hackerandeducation © 2008 Template by:
SkinCorner