Select Language

Senin, 17 Desember 2012

Asupan Tambahan Alutsista

Di Hari Ulang Tahunnya ke-67 pada 5 Oktober 2012, Tentara Nasional Indonesia (TNI) mendapat kabar menggembirakan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam beberapa tahun ke depan, TNI akan menerima alutsista yang lengkap dan modern. TNI AD antara lain akan menerima dua Batalyon Tank Tempur Utama, Kendaraan Tempur Panser Canon, Meriam Artileri Medan, dan Pertahanan Udara sampai dengan Kaliber 155 mm, Roket Multi Laras Taktis dan Strategis, Peluru Kendali Pertahanan Udara, serta sejumlah Helikopter Serang dan Helikopter Serbu. 
Di jajaran TNI AL antara lain akan segera hadir Kapal Perang Korvet Klas Sigma, Kapal Selam Diesel Elektrik, Kapal Cepat Rudal, Kapal Perusak Kawal Rudal, Kapal Multi Peran Fregat, Kapal Layar Latih, Pesawat Patroli Maritim, Helikopter Anti Kapal Selam, Tank dan Panser Amphibi, serta Roket Multi Laras Taktis. 
Sementara TNI AU akan kedatangan pesawat angkut sedang CN 295, pesawat latih, Helikopter Full Combat SAR, sejumlah pesawat Angkut Hercules C130 H, pesawat tempur Super Tucano, Sukhoi-27 MK-2, Pesawat Tempur T50, serta 24 unit pesawat tempur F-16.
Penambahan alutsista yang lengkap dan modern tersebut memang sudah seharusnya diberikan kepada TNI. Bukan sekadar untuk gagah-gagahan, tapi lebih kepada substansi untuk menjaga kedaulatan dan mempertahankan keutuhan NKRI sebagaimana tugas pokok TNI. 
Kabar penambahan alutsista ini tentunya bukan sekadar menyemangatkan jajaran TNI di hari jadinya ke-67 tahun ini. Sejak zaman reformasi pada 1999, kelengkapan alutsista TNI juga sudah dilakukan penambahan-penambahan, secara bertahap.
Tahun ini, sesuai Rencana Strategis Pertahanan Negara Kementerian Pertahanan 2010-2014 dengan anggaran senilai Rp156 triliun, anggaran untuk pertahanan akan dikucurkan mencapai Rp72,54 triliun. Anggaran pertahanan 2012 itu terdiri atas rupiah murni sebesar Rp 56,2 triliun dan rupiah murni pendamping Rp 4,2 triliun. Sedangkan anggaran yang bersumber dari pinjaman dalam negeri dan luar negeri tahun ini sebesar Rp 11,9 triliun.
Dari uang hasil utang itu, alokasi utang luar negeri sebesar 6,5 miliar dolar AS, namun yang telah setujui sebesar 5,7 miliar dolar.
Namun Presiden lebih menekankan bahwa modernisasi dan penambahan alutsista pertahanan ini sebagai bagian dari pembangunan postur TNI, menuju tercapainya Minimun Essential Force (MEF). Menurutnya, penambahan alutsista pertahanan ini tidak ada niatan untuk menggelorakan perlombaan persenjataan (arm race) di kawasan ini. Termasuk anggapan menjadi sebuah bangsa yang agresif secara militer. 
Terlepas dari itu semua, sudah selayaknya pemerintah lebih memperhatikan alutsista bagi TNI. Selain kondisi alat pertahanannya sebagian sudah tua, jika diukur dari MEF, kekuatan alutsista TNI baru mencapai 29 persen. Masih jauh di bawah standar MEF. Apalagi sekarang ini tugas TNI bukan hanya dalam rangka pertahanan, yang disebut dengan operasi militer untuk perang, tetapi juga banyak sekali melaksanakan tugas-tugas operasi militer selain perang. Misalnya, penanganan bencana, tugas memelihara perdamaian, bahkan dalam pemberantasan terorisme.  So, selamat ulang tahun TNI.

0 komentar:

Posting Komentar

hackerandeducation © 2008 Template by:
SkinCorner