Metrotvnews.com, Jakarta: Aneka jenis Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) terbaru milik TNI Angkatan Farat, Laut maupun Udara akan mengisi pertunjukan peringatan puncak Hari Jadi TNI ke-67 pada 5 Oktober mendatang. Perayaan tersebut akan dipusatkan di Lapangan Udara Halim Perdana Kusumah.
Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono saat ditemui di sela-sela pemantauan Gladi Bersih, di Lapangan Udara Halim Perdana Kusumah, Jakarta, Rabu (3/10) mengatakan, Alutsista terbaru yang ditampilkan dalam berbagai pertunjukan bertujuan agar masyarakat bisa memahami bagaimana kekuatan Alutsista TNI.
Selain itu, kata dia dipamerkannya Alutsista yang dibeli dalam kurun waktu 2010 sampai 2012 tersebut sebagai bentuk terima kasih TNI kepada masyarakat yang sudah mendukung TNI dalam rangka perkuatan postur pertahanan minimal sebagaimana dicanangkan melalui program Minimum Essential Force (MEF).
"Jadi yang ditampilkan di sini, adalah Alutsista terbaru, yang dibeli sejak 2010 sampai sekarang. Ini juga sebagai bentuk pertanggungjawaban kami pada masyarakat. Bagaimana kemampuan masing-masing Alustsista itu bisa diketahui walau tidak maksimal karena sifatnya adalah pertunjukkan," ujar Agus.
Dalam sesi Latihan Akhir yang terpantau di lapangan udara Halim Perdana Kusumah, Rabu (3/10) hari ini, ada atraksi udara, yang dilakukan Tim Aerobatik Pegasus dengan heli EC-120B dan The Jupiter, ditambah atraksi sejumlah penerjun payung.
Tak hanya itu, atraksi udara juga diisi dengan fly pass helikopter TNI AD dari jenis Mi-17, Mi-35, serta Nbell-412. Lalu menyusul empat Nbell-412 TNI AL serta Super Tucano. Rencananya pada 5 Oktober, empat Super Tocano akan diterbangkan semuanya.
Atraksi Tim Aerobatik Dynamic Pegasus yang dipimpin Letkol Pnb Sapuan juga ambil bagian dalam geladi ini. Dengan lima helikopter EC 120 Colibri andalannya, mereka unjuk kebolehan, di antaranya windmill dan waterfall.
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
Archive
-
▼
2012
(210)
-
▼
Desember
(15)
- Alutsista Terbaru Dipamerkan dalam Puncak HUT TNI
- Indonesia Peringkat 15 Kategori Impor Alutsista
- Asupan Tambahan Alutsista
- Rompi SAKTI Karya Agus Yudhoyono Dipamerkan di Monas
- BASARNAS Beli Dauphin Dari PT.DI
- Pemberdayaan Sang Pengawal Pantai
- Neocortical Warfare dan Pengaruhnya Terhadap NKRI
- Seandainya Rudal S-300 Diakuisisi Indonesia..?
- Prototype Tank Medium Pindad Selesai 2014
- Tahun 2013 TNI AU Panen Raya Pesawat Tempur dan Ra...
- Tidak Ada Lagi Pesawat Tempur Sukhoi untuk Indonesia
- Peta Kekuatan Angkatan Udara Asia Tenggara
- TNI AD Lanjutkan Modernisasi Alutsista
- Jet Tempur Tercanggih Di Dunia
- Tata cara wudhu menurut Al Qur’an dan Sunnah
-
▼
Desember
(15)
Senin, 17 Desember 2012
Indonesia Peringkat 15 Kategori Impor Alutsista
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden RI Boediono, dalam kata sambutannya mengungkapkan bahwa Industri Pertahanan Indonesia dalam menciptakan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) menduduki peringkat 15 dalam kategori Impor Alutsista.
"Jika dilihat statistik impor alutsista, kita nomor 15," ujar Boediono ketika membuka pameran Alutsista yang dikemas dalam acara Indodefence 2012 di JIExpo, Jakarta, Rabu (7/11/2012).
Boediono mengungkapkan, pihaknya optimis meski masih menempati posisi tertinggi dalam melakukan impor alutsista dari Luar Negeri.
Menurutnya, justru tingginya angka ini menjadikan peluang bagi Indonesia untuk terus mengembangkan lagi produksi Industri Pertahanan di Indonesia.
Lebih lanjut, Boediono mengatakan bahwa industri pertahanan itu tidak dapat tumbuh sendiri di dalam suatu negara tanpa adanya supporting dari industri-industri lainnya. Hal itu terlihat di beberapa negara yang sudah maju dalam mengembangkan industri pertahanannya.
"Industri pertahanan adalah salah satu dari industri berteknologi. Dalam membuat plan dan rancangan, harus diintegrasikan dengan kemamupan secara luas, baik dari industri sendiri, melibatkan Institusi dan Universitas. Kalau tidak, tentu industri pertahanan kita akan mandek," ucap Boediono.
Asupan Tambahan Alutsista
Di Hari Ulang Tahunnya ke-67 pada 5 Oktober 2012, Tentara Nasional Indonesia (TNI) mendapat kabar menggembirakan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam beberapa tahun ke depan, TNI akan menerima alutsista yang lengkap dan modern. TNI AD antara lain akan menerima dua Batalyon Tank Tempur Utama, Kendaraan Tempur Panser Canon, Meriam Artileri Medan, dan Pertahanan Udara sampai dengan Kaliber 155 mm, Roket Multi Laras Taktis dan Strategis, Peluru Kendali Pertahanan Udara, serta sejumlah Helikopter Serang dan Helikopter Serbu.
Di jajaran TNI AL antara lain akan segera hadir Kapal Perang Korvet Klas Sigma, Kapal Selam Diesel Elektrik, Kapal Cepat Rudal, Kapal Perusak Kawal Rudal, Kapal Multi Peran Fregat, Kapal Layar Latih, Pesawat Patroli Maritim, Helikopter Anti Kapal Selam, Tank dan Panser Amphibi, serta Roket Multi Laras Taktis.
Sementara TNI AU akan kedatangan pesawat angkut sedang CN 295, pesawat latih, Helikopter Full Combat SAR, sejumlah pesawat Angkut Hercules C130 H, pesawat tempur Super Tucano, Sukhoi-27 MK-2, Pesawat Tempur T50, serta 24 unit pesawat tempur F-16.
Penambahan alutsista yang lengkap dan modern tersebut memang sudah seharusnya diberikan kepada TNI. Bukan sekadar untuk gagah-gagahan, tapi lebih kepada substansi untuk menjaga kedaulatan dan mempertahankan keutuhan NKRI sebagaimana tugas pokok TNI.
Kabar penambahan alutsista ini tentunya bukan sekadar menyemangatkan jajaran TNI di hari jadinya ke-67 tahun ini. Sejak zaman reformasi pada 1999, kelengkapan alutsista TNI juga sudah dilakukan penambahan-penambahan, secara bertahap.
Tahun ini, sesuai Rencana Strategis Pertahanan Negara Kementerian Pertahanan 2010-2014 dengan anggaran senilai Rp156 triliun, anggaran untuk pertahanan akan dikucurkan mencapai Rp72,54 triliun. Anggaran pertahanan 2012 itu terdiri atas rupiah murni sebesar Rp 56,2 triliun dan rupiah murni pendamping Rp 4,2 triliun. Sedangkan anggaran yang bersumber dari pinjaman dalam negeri dan luar negeri tahun ini sebesar Rp 11,9 triliun.
Dari uang hasil utang itu, alokasi utang luar negeri sebesar 6,5 miliar dolar AS, namun yang telah setujui sebesar 5,7 miliar dolar.
Namun Presiden lebih menekankan bahwa modernisasi dan penambahan alutsista pertahanan ini sebagai bagian dari pembangunan postur TNI, menuju tercapainya Minimun Essential Force (MEF). Menurutnya, penambahan alutsista pertahanan ini tidak ada niatan untuk menggelorakan perlombaan persenjataan (arm race) di kawasan ini. Termasuk anggapan menjadi sebuah bangsa yang agresif secara militer.
Terlepas dari itu semua, sudah selayaknya pemerintah lebih memperhatikan alutsista bagi TNI. Selain kondisi alat pertahanannya sebagian sudah tua, jika diukur dari MEF, kekuatan alutsista TNI baru mencapai 29 persen. Masih jauh di bawah standar MEF. Apalagi sekarang ini tugas TNI bukan hanya dalam rangka pertahanan, yang disebut dengan operasi militer untuk perang, tetapi juga banyak sekali melaksanakan tugas-tugas operasi militer selain perang. Misalnya, penanganan bencana, tugas memelihara perdamaian, bahkan dalam pemberantasan terorisme. So, selamat ulang tahun TNI.
Di jajaran TNI AL antara lain akan segera hadir Kapal Perang Korvet Klas Sigma, Kapal Selam Diesel Elektrik, Kapal Cepat Rudal, Kapal Perusak Kawal Rudal, Kapal Multi Peran Fregat, Kapal Layar Latih, Pesawat Patroli Maritim, Helikopter Anti Kapal Selam, Tank dan Panser Amphibi, serta Roket Multi Laras Taktis.
Sementara TNI AU akan kedatangan pesawat angkut sedang CN 295, pesawat latih, Helikopter Full Combat SAR, sejumlah pesawat Angkut Hercules C130 H, pesawat tempur Super Tucano, Sukhoi-27 MK-2, Pesawat Tempur T50, serta 24 unit pesawat tempur F-16.
Penambahan alutsista yang lengkap dan modern tersebut memang sudah seharusnya diberikan kepada TNI. Bukan sekadar untuk gagah-gagahan, tapi lebih kepada substansi untuk menjaga kedaulatan dan mempertahankan keutuhan NKRI sebagaimana tugas pokok TNI.
Kabar penambahan alutsista ini tentunya bukan sekadar menyemangatkan jajaran TNI di hari jadinya ke-67 tahun ini. Sejak zaman reformasi pada 1999, kelengkapan alutsista TNI juga sudah dilakukan penambahan-penambahan, secara bertahap.
Tahun ini, sesuai Rencana Strategis Pertahanan Negara Kementerian Pertahanan 2010-2014 dengan anggaran senilai Rp156 triliun, anggaran untuk pertahanan akan dikucurkan mencapai Rp72,54 triliun. Anggaran pertahanan 2012 itu terdiri atas rupiah murni sebesar Rp 56,2 triliun dan rupiah murni pendamping Rp 4,2 triliun. Sedangkan anggaran yang bersumber dari pinjaman dalam negeri dan luar negeri tahun ini sebesar Rp 11,9 triliun.
Dari uang hasil utang itu, alokasi utang luar negeri sebesar 6,5 miliar dolar AS, namun yang telah setujui sebesar 5,7 miliar dolar.
Namun Presiden lebih menekankan bahwa modernisasi dan penambahan alutsista pertahanan ini sebagai bagian dari pembangunan postur TNI, menuju tercapainya Minimun Essential Force (MEF). Menurutnya, penambahan alutsista pertahanan ini tidak ada niatan untuk menggelorakan perlombaan persenjataan (arm race) di kawasan ini. Termasuk anggapan menjadi sebuah bangsa yang agresif secara militer.
Terlepas dari itu semua, sudah selayaknya pemerintah lebih memperhatikan alutsista bagi TNI. Selain kondisi alat pertahanannya sebagian sudah tua, jika diukur dari MEF, kekuatan alutsista TNI baru mencapai 29 persen. Masih jauh di bawah standar MEF. Apalagi sekarang ini tugas TNI bukan hanya dalam rangka pertahanan, yang disebut dengan operasi militer untuk perang, tetapi juga banyak sekali melaksanakan tugas-tugas operasi militer selain perang. Misalnya, penanganan bencana, tugas memelihara perdamaian, bahkan dalam pemberantasan terorisme. So, selamat ulang tahun TNI.
Rompi SAKTI Karya Agus Yudhoyono Dipamerkan di Monas
VIVAnews - Dalam rangka Hari Ulang Tahun TNI ke-67, TNI menggelar Pameran Alutsista di Lapangan Monas, Jakarta Pusat. Pameran ini diselenggarakan pada Sabtu-Senin, 6-8 Oktober 2012 mulai pukul 07.00-17.00 WIB.
Beberapa pasukan TNI Angkatan Darat tampak mulai mempersiapkan stand-stand dan beberapa peralatan alutsista. Di salah satu stand Kostrad terdapat Rompi SAKTI yang didesain oleh Kasi 2 Brigif Linud 17/Kostrad Mayor (Inf) Agus Harimurti Yudhoyono.
Rompi SAKTI merupakan jenis rompi baru. Rompi ini diluncurkan pada Oktober ini, dan pertama kali akan dipamerkan HUT ke-67 TNI.
SAKTI merupakan singkatan dari Sistem Angkut Kelengkapan Tempur Individu. "Mayor Agus Yudhoyono yang menciptakannya," kata petugas penjaga stand, Djoko Susiono, di Lapangan Monas, Jumat 5 September 2012.
Meski rompi ini diproduksi di dalam negeri, namun kualitasnya tidak kalah dengan buatan luar. Rompi ini memiliki dua bagian yakni Rompi Balistik Sakti, dan Rompi Angkut Sakti.
Rompi Balistik Sakti terdapat di bagian dalam rompi. Bagian memiliki berat 3 kg dan bisa tahan peluru. Sedangkan Rompi Angkut Sakti terdapat di bagian luar sebagai tempat perlengkapan seperti pisau, gunting, dan alat-alat kesehatan, berat rompi ini mencapai 2 kg.
Djoko mengatakan rompi ini sudah sesuai dengan standar NATO (North Atlantic Treaty Organization). Rompi ini juga dapat menahan tembakan peluru jenis 5,56 milimiter. Rompi juga dilengkapi dengan GPS dan Kompas.
"Rompi sekarang beda dengan yang dulu. Kalau dulu komandan sampai penembak memakai rompi yang sama, kalau sekarang sesuai kebutuhan masing-masing," ungkap dia.
Sementara di bagian lain terdapat stand meriam artileri tempur medan. Meriam artileri tempur medan memiliki tujuh jenis. Semua produk ini merupakan buatan luar negeri.
Salah satu jenisnya adalah Meriam Gunung M-48. Meriam ini didesain oleh Yugoslavia dan Serbia pada tahun 1948. Bobot meriam ini hanya 720 kg, dan dapat dibagi menjadi delapan bagian sehingga dapat diangkut oleh tenaga manusia atau hewan angkut daat melintasi medan sulit. Meriam ini juga dapat menembus baja setebal 100 mm pada jarak 450 meter.
Beberapa pasukan TNI Angkatan Darat tampak mulai mempersiapkan stand-stand dan beberapa peralatan alutsista. Di salah satu stand Kostrad terdapat Rompi SAKTI yang didesain oleh Kasi 2 Brigif Linud 17/Kostrad Mayor (Inf) Agus Harimurti Yudhoyono.
Rompi SAKTI merupakan jenis rompi baru. Rompi ini diluncurkan pada Oktober ini, dan pertama kali akan dipamerkan HUT ke-67 TNI.
SAKTI merupakan singkatan dari Sistem Angkut Kelengkapan Tempur Individu. "Mayor Agus Yudhoyono yang menciptakannya," kata petugas penjaga stand, Djoko Susiono, di Lapangan Monas, Jumat 5 September 2012.
Meski rompi ini diproduksi di dalam negeri, namun kualitasnya tidak kalah dengan buatan luar. Rompi ini memiliki dua bagian yakni Rompi Balistik Sakti, dan Rompi Angkut Sakti.
Rompi Balistik Sakti terdapat di bagian dalam rompi. Bagian memiliki berat 3 kg dan bisa tahan peluru. Sedangkan Rompi Angkut Sakti terdapat di bagian luar sebagai tempat perlengkapan seperti pisau, gunting, dan alat-alat kesehatan, berat rompi ini mencapai 2 kg.
Djoko mengatakan rompi ini sudah sesuai dengan standar NATO (North Atlantic Treaty Organization). Rompi ini juga dapat menahan tembakan peluru jenis 5,56 milimiter. Rompi juga dilengkapi dengan GPS dan Kompas.
"Rompi sekarang beda dengan yang dulu. Kalau dulu komandan sampai penembak memakai rompi yang sama, kalau sekarang sesuai kebutuhan masing-masing," ungkap dia.
Sementara di bagian lain terdapat stand meriam artileri tempur medan. Meriam artileri tempur medan memiliki tujuh jenis. Semua produk ini merupakan buatan luar negeri.
Salah satu jenisnya adalah Meriam Gunung M-48. Meriam ini didesain oleh Yugoslavia dan Serbia pada tahun 1948. Bobot meriam ini hanya 720 kg, dan dapat dibagi menjadi delapan bagian sehingga dapat diangkut oleh tenaga manusia atau hewan angkut daat melintasi medan sulit. Meriam ini juga dapat menembus baja setebal 100 mm pada jarak 450 meter.
BASARNAS Beli Dauphin Dari PT.DI
Badan SAR Nasional akhirnya menjatuhkan pilihannya atas pengadaan helikopter terbaru mereka. Badan SAR memutuskan membeli helikopter dari PT.Dirgantara Indonesia alias PT.DI. Namun yang mengejutkan adalah, helikopter itu adalah dari jenis AS-365N3+ Dauphin. Jadi nantinya PT.DI lah yang akan membuat 2 buah helikopter Dauphin untuk Basarnas. Kepastian jenis helikopter itu sendiri sudah dikonfirmasi Humas PT.DI.
Dalam kontrak senilai hampir 270 Miliar rupiah tersebut, PT.DI akan membuat 2 buah heli Dauphin. Dengan pengadaan ini, komitmen Basarnas menggunakan produk dalam negeri terlihat jelas. Satu hal yang patut diacungi jempol. PT.DI sendiri sudah memiliki MoU dengan Eurocopter untuk memproduksi heli buatan eropa tersebut.
Namun demikian, dalam kontrak pengadaan, Pabrikan Agusta juga masuk sebagai cadangan. Apabila, PT.DI wanprestasi, maka helikopter dari Agusta akan masuk mengisi arsenal Basarnas.
Di Indonesia, heli Dauphin telah dipakai oleh Polisi Udara. Heli sejenis juga dipakai oleh US Coast Guard dan berperan sebagai heli SAR. Dengan demikian, Heli Dauphin dipastikan cocok dan tangguh untuk operasi SAR.
Pemberdayaan Sang Pengawal Pantai
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki bentang garis pantai terpanjang di dunia. Sayangnya, koordinasi pengamanan aset tersebut masih sangat lemah, atau bahkan boleh dibilang tumpang tindih.
Faktanya, garis pantai dan perairan litoral yang dicakupnya memiliki potensi dan ancaman yang besar. Banyaknya sumber daya alam bahari di perairan litoral adalah kekayaan alam terbarukan yang sepatutnya dijaga untuk memakmurkan rakyat Indonesia. Di sisi lain, ancaman yang bisa menyelusup lewat perairan pun juga tak kalah banyak. Pembajakan kapal dagang, teroris yang menggunakan pantai yang tak terjaga untuk menyelundupkan orang dan senjata, sampai yang paling sering terjadi, penyelundupan narkotika. Kata orang, belajarlah sampai negeri Cina, maka kami sajikan pengalaman Amerika Serikat dengan kesatuan US Coast Guard dalam menanggulangi salah satu masalah terbesar yang terjadi di perairan litoral, yaitu penyalahgunaan narkotika.
Penyalahgunaan narkotika merupakan akar kejahatan terbesar yang ada di seluruh dunia. Berdasarkan laporan PBB, nilai narkotika yang diperdagangkan di muka bumi ini mencapai USD 400 miliar setahunnya, jauh melebihi anggaran Departemen Pertahanan AS. Masalahnya, nyaris setengah dari jumlah tersebut mengalir ke AS sebagai negara makmur dan bebas. Berbagai upaya sudah dilakukan AS untuk memberantas peredaran narkoba ini, mulai dari operasi khusus anti narkotik di tanah AS yang dilaksanakan DEA (Drug Enforcement Agency), sampai melancarkan operasi pemberantasan kokain di Kolombia dengan meminjam tangan pemerintah melalui proyek ambisius Plan Colombia. Sayangnya, pengaruh kartel dan pemberontak yang dibiayai obat bius disana terlalu kuat untuk diberantas tuntas. Apalagi para penyelundup punya seribu satu macam cara untuk menyelundupkan obat bius ke ranah AS, mulai dari pesawat bermesin tunggal, powerboat, sampai kapal selam rakitan lokal.
Dari ketiga moda transportasi tersebut, powerboat menjadi pilihan utama para penyelundup narkotik. Dengan bodi terbuat dari fiberglas yang ringan, powerboat yang dipasangi mesin berdaya 800PK bisa melesat dengan kecepatan mencapai 50 knot, apalagi banyak pelapis dan interior kapal yang dilolosi untuk memperingan bobot sekaligus menampung lebih banyak paket narkotik. Di mata Coast Guard, kapal-kapal yang dijuluki go-fast boat ini adalah momok yang terhitung menyebalkan. Kapal patroli kelas Cutter yang menjadi tulang punggung USCG terlalu lambat dan besar untuk mengejar powerboat narkotik. Kalaupun berhasil mengejar, powerboat akan melakukan manuver evasif dengan cara meliuk-liuk dalam kecepatan tinggi menggunakan mesinnya yang berdaya besar. Kalau sudah lepas, rata-rata penyelundup akan mengejek awak Cutter dengan melambai-lambaikan tangannya.
Untuk menghentikan para penyelundup yang merajarela, USCG kemudian melancarkan operasi rahasia yang disebut operasi New Frontier mulai tahun 1999. Sesuai dengan namanya, USCG ingin membuka cakrawala baru dalam cara penanganan para penyelundup. Jawabannya ditemukan dalam kombinasi apik helikopter dan heavy sniper rifle Barrett M82A3 yang tergabung dalam Helicopter Interdiction Tactical Squadron (HITRON). Skuadron rahasia ini merekrut pilot-pilot dan penembak runduk berpengalaman dari berbagai angkatan, mulai dari penembak runduk USMC sampai eks pilot 160th SOAR. Mereka semua tergabung dalam skema bertitel AUF (Airborne Use of Force), yang berhak menggunakan kekuatan letal yang dianggap perlu untuk menghentikan aliran narkoba ke daratan AS.
Pada awalnya, HITRON diperlengkapi dengan senapan Robar .50, namun kemudian mereka beralih ke M82A3/M107 karena kecepatan tembaknya mampu menandingi manuver go-fast boat yang super lincah. Untuk helikopter, dipilih HH-65 Dolphin (AS365 Dauphin) MH-90 Enforcer dan MH-68 Stingray yang dimodifikasi khusus dengan dudukan bagi Barrett M82A3. Dudukannya sendiri berupa sebuah tali sling yang terpasang melintang di pintu helikopter. Terbuat dari nilon super tebal, kedua ujung sling dikunci dengan karabiner ke pintu pesawat. Sementara M82A3 dikaitkan ke sling dengan menggunakan cincin tebal yang ditambahkan ke bawah bipod.
Into the Action
Pagi itu, 16 Agustus 1999, penembak jitu Charlie Hopkins sedang menyiapkan M82A3nya di dalam ruang senjata. Ia ada di markas HITRON di USCG base Jacksonville, Florida. Posisi markas ini sangat strategis, karena dari sini, heli dapat mencakup jalur yang biasa dipergunakan penyelundup saat membawa barang dagangannya dari wilayah-wilayah kantong di Kolombia atau Meksiko. Pria eks marinir berusia 32 tahun asal Winslow, Maine, ini dijuluki “El Diablo” (sang iblis) oleh rekan-rekannya karena memperoleh kotak senapan bernomor 999 saat pembagian jatah senjata. Sepuluh butir peluru AMAX dipasangnya satu persatu ke dalam kotak magasen tanpa terburu-buru. Ia tahu, sedikit goresan dari dinding magasen saja, trayektori pelurunya akan berubah. Setelah memasang magasen ke senapan, giliran EOTech 552 yang jadi perhatiannya. Boleh dibilang, hanya penembak jitu HITRON yang memasangkan red dot sight ke sebuah senapan yang sebenarnya mampu menjangkau jarak 2.000 meter dengan mudah. Pasangan ini adalah sebuah keniscayaan, mengingat go-fast boat sering membuat manuver ekstrim yang mendekati atau menjauhi heli USCG dengan tiba-tiba. Bila memakai teleskop, alamat mustahil untuk dapat membidik musuh yang berkecepatan amat tinggi tersebut, apalagi sempat menyetel perbesarannya. Akan tetapi, kemunculan M82A3 sedikit banyak mengubah taktik penggelaran. Karena menganut sistem semi otomatis, maka teleskop semacam Leupold M3 kini tidak diharamkan nangkring di atasnya. Kalaupun misi AUF harus dilaksanakan pada malam hari, sudah ada laser penjejak tak kasat mata AN/PEQ-2 TPIAL yang nangkring di atas senapan, siap mengarahkan tembakan.
Setelah membuka selubung, ditekannya tombol on. Sang iblis ingin memastikan, nyala retikula EOTechnya masih cukup terang, menandakan bahwa baterainya masih bisa bertahan untuk operasi kali ini. Setelah puas memastikan bahwa posisi retikula EOTech tidak berubah dari saat terakhir kali ia menembakannya, ia menaruh M82A3 dan beralih ke FN M240B, senapan mesin sedang kaliber 7,62 mm yang telah menggantikan M60 di jajaran militer AS baru-baru ini. Dibukanya cover tray M240, dan ia memasukkan untaian sabuk peluru dan memastikan bahwa pemasangannya sudah benar. Hopkins kemudian berjalan keluar, membawa kedua senjata maut itu.
Sementara itu, pilot Dan Roberts bersama kopilotnya sedang melakukan final check atas HH-65 Dolphin yang menjadi tunggangannya sehari-hari. Tidak salah pula USCG memperkerjakan Roberts, yang punya pengalaman 17 tahun sebagai pilot AL AS. Selesai mengelilingi heli, ia duduk di kokpit dan mulai menyalakan mesin. Bunyi putaran baling-baling yang lamat-lamat dengan cepat berubah menjadi dengungan halus saat Dolphin telah mencapai tenaga puncak. Ia melihat Hopkins yang sudah mengenakan helm menenteng Barrett dengan gagang pembawa pada tangan kanannya, sementara M240 dipanggul di bahu kirinya. Bobot gabungan kedua senjata ini nyaris mencapai 50 kg, namun Hopkins sama sekali tidak terengah-engah. M82A3 dikunci pada dudukannya, sementara M240 cukup disandarkan pada kursi. Setelah Hopkins mengencangkan sabuk di kursi penumpang, Roberts segera power up dan lepas landas ke arah teluk Florida. Kanal radio yang dibukanya segera dipenuhi trafik dari Cutter dan juga CN-235-330MSR yang terbang tinggi. Hari ini ia beruntung, Cutter menangkap keberadaan sebuah go-fast boat, 200 mil ke arah timur. Roberts memacu Stingray secepat mungkin. “Bersiaplah” ujar Roberts ke Hopkins melalui radio, yang dibalas dengan acungan jempol dari belakang. Dengan kecepatan 350mpj, tidak butuh waktu lama buat heli untuk mencapai perkiraan posisi penyelundup. Laut yang tenang hari itu amat membantu, sisa-sisa jejak buih kapal masih terlihat jelas di permukaan.
Nun di horison, sebuah titik bergerak makin lama makin terlihat besar. Tak salah lagi, ini pasti perahu penyelundup. Roberts menurunkan ketinggian Dolphin sampai hanya 20 meter di atas permukaan air, dan melakukan pendekatan tepat sejajar dari arah belakang. Manuvernya sangat cepat dan agresif. Dari ketinggian serendah itu, ia bisa melihat awak go-fast boat panik, tapi tidak berusaha mengurangi laju kapal. Hopkins sendiri bersiap-siap ke arah pintu kiri, menyiapkan M82A3nya.
Nun di horison, sebuah titik bergerak makin lama makin terlihat besar. Tak salah lagi, ini pasti perahu penyelundup. Roberts menurunkan ketinggian Dolphin sampai hanya 20 meter di atas permukaan air, dan melakukan pendekatan tepat sejajar dari arah belakang. Manuvernya sangat cepat dan agresif. Dari ketinggian serendah itu, ia bisa melihat awak go-fast boat panik, tapi tidak berusaha mengurangi laju kapal. Hopkins sendiri bersiap-siap ke arah pintu kiri, menyiapkan M82A3nya.
Mengharapkan penyelundup berhenti begitu saja sama seperti berharap hujan lebat turun di Sahara, dan Roberts tahu betul hal itu. Ia membawa helikopternya ke sisi kanan. Kali ini ia tidak main-main. Kopilotnya menyalakan lampu sinyal yang berkelip-kelip biru, dan memencet tombol megafon. “Stop the vessel!” diikuti ucapan dalam bahasa Spanyol, “Pare su Barco esta es la Guarda Costa!!” (Hentikan kapal, ini Coast Guard!). Untuk sejenak, para penyelundup terdiam, mungkin memikirkan efek kalimat yang diucapkan dalam bahasa ibunya sendiri. Tapi keheningan ini tidak berlangsung lama, karena kemudian mulai terlihat bungkusan-bungkusan plastik tebal dilemparkan ke luar kapal-para penyelundup sedang berusaha menghilangkan barang bukti. Melalui interkom, Roberts berseru, “weapons check!” yang dijawab kokangan M240B oleh Hopkins. “Commence firing!” M240B beraksi duluan, memuntahkan salvo 30 peluru yang mendarat di tepat di depan lambung go-fast boat. Tembakan Hopkins membentuk larikan garis lurus, sebuah prestasi mengingat kencangnya angin dan getaran dari mesin helikopter. Tapi rupanya para penyelundup bernyali tinggi. Pengemudinya malah menambah laju dan berusaha bermanuver ke arah kiri, menjauh dari heli. Hopkins memasang kunci M240 dan meletakkannya di sandaran kursi. Ia beralih ke M82A3nya dan mulai membidik dengan EOTech 552. Window of opportunitynya semakin mengecil bersamaan dengan makin menjauhnya kapal. Tapi sang iblis ini sangat yakin, seyakin nyala bulatan titik EOTech yang menyasar mesin Yamaha go-fast. Hanya perlu satu elusan telunjuk Hopkins pada pelatuk M82A3, dan peluru yang sudah ada di kamar terpantik dan meletus dengan kecepatan tinggi. Sang iblis merasakan sensasi hentakan akibat tembakan senjata andalannya, namun matanya tetap mampu mengikuti retikula EOTech. Benda yang dari mata Hopkins tinggal seukuran kotak sepatu itu terhantam telak pada tembakan pertama. Peluru melesat menembus casing mesin, menghantam blok mesin dan merusaknya. Hopkins bisa melihat pecahan-pecahan mesin melayang di udara. Helikopter masih tetap dalam posisi hover, berkat upaya Roberts menstabilkan Dolphin agar Hopkins memperoleh sudut tembakan terbaik.
Dengan dua mesin tertinggal, kapal penyelundup mulai melambat. Hopkins tidak mau lagi memberi kesempatan. Masing-masing mesin yang tersisa dihadiahi pula dengan peluru .50 in yang kembali menjebol dan menghentikan jalannya mesin. Para pembajak yang menyadari bahwa nasib baik telah meninggalkan mereka, hanya bisa mengangkat tangan sebagai pertanda menyerah. Hopkins tidak mengalihkan bidikan M82A3nya sampai Cutter USCG tiba di lokasi. Kokain yang sempat dibuang, dikumpulkan kembali. Para penyelundup tak akan mungkin berkelit, karena semua kejadian terekam dalam kamera helikopter. Setelah semua tersangka ditahan, kapal go-fast itu diledakkan dan ditenggelamkan, menyusul nasib rekan-rekan sejawatnya yang telah menjadi rumpon ikan karena berani melanggar wilayah perairan AS dan membawa narkotika.
The After Effect
Jika ingin membandingkan, tentu pilihan akan jatuh kepada penembak runduk militer dengan heavy sniper rifle yang mampu memberikan efek mematikan pada personel lawan. Cerita mereka terkesan lebih heroik dan menegangkan. Namun bagaimanapun juga, para penembak jitu HITRON USCG harus pula diberi aplaus. Bayangkan, menembak blok mesin sebuah kapal yang berkecepatan sangat tinggi, dimana meleset sedikit saja, maka tangki bensin yang akan jadi korban dan alih-alih malah jiwa para penyelundup yang jadi santapan api. Padahal sebagai institusi sipil semi militer, adalah haram hukumnya bagi USCG untuk menggunakan pendekatan kekerasan sebagai jalan pertama penyelesaian masalah. Apalagi, selama perjuangan rahasianya selama satu dasawarsa, para penembak jitu HITRON telah berhasil menyita kokain berjumlah 150 ton senilai US$9 miliar, atau 20% dari total narkotik yang berhasil diungkap dan ditangkap oleh seluruh agensi federal AS. Selain itu, secara total, HITRON berhasil menyelesaikan 130 kasus, atau 130 kapal berhasil dihentikan tanpa satupun korban dari pihak penyelundup. Ini semua tentu tidak terlepas dari keakuratan sistem senjata M82A3 yang tak kenal kompromi. Dan yang terpenting, apa yang dilakukan oleh penembak jitu HITRON telah mampu memberikan efek yang sangat nyata bagi tatanan kehidupan masyarakat banyak, karena ketika peredaran narkotik dapat dibendung, maka tingkat kejahatan akibat pengaruh narkotik dengan sendirinya akan turun. Sementara itu, tanpa mengecilkan peran penembak runduk militer, setiap peluru yang mereka keluarkan sebagai penuntut nyawa lawan, belum tentu akan mendatangkan manfaat bagi rakyat negara sang penarik pelatuk seperti halnya para penembak jitu HITRON yang ada di garda terdepan pemberantasan narkotik AS.
Neocortical Warfare dan Pengaruhnya Terhadap NKRI
Cara Perang Neocortex (Neocortical Warfare) adalah cara perang tanpa penggunaan kekerasan. Jadi menyimpang dari definisi perang yang diberikan Von Clausewitz, yaitu Perang adalah tindakan kekerasan untuk memaksa musuh tunduk kepada kehendak kita. Lebih sesuai dengan pernyataan Sun Tzu , yaitu panglima perang yang unggul adalah ia yang dapat menundukkan musuhnya tanpa menggunakan pertempuran.
Berkembangnya pemikiran ini dipicu oleh kemajuan Iptek, khususnya dalam biologi dan psikologi. Orang berpikir bahwa inti Perang adalah menundukkan kehendak musuh sehingga mau mengikuti kehendak penyerang, tidak melawan atau mempersulit keinginannya. Untuk menundukkan kehendak musuh yang penting adalah menundukkan kehendak pemimpin musuh tanpa harus berperang secara formal. Kalau pemimpin mau tunduk, ia tidak akan membawa pengikutnya untuk melawan penyerang. Bahkan ia akan mengikuti kehendak penyerang. Dan menundukkan kehendak pemimpin musuh tidak harus dengan tindakan kekerasan. Malahan penggunaan tindakan kekerasan mengandung risiko macam-macam, mungkin serangan dikalahkan atau mengundang pihak lain membantu yang diganggu. Selain itu tindakan kekerasan pasti perlu biaya besar yang amat berbeda kalau tanpa tindakan kekerasan.
Iptek menunjukkan bahwa kehendak orang bersumber pada otaknya, khususnya bagian otak yang namanya neocortex. Kalau otak itu dapat dipengaruhi sehingga pikiran orang itu bergerak menguntungkan , maka kehendak orang itu dapat dimanupulasi sesuai kehendak penyerang. Contoh paling sederhana adalah penyuapan yang membuat orang yang terima suap lebih dekat kepada pemberi suap. Dan suapan tidak hanya uang, bisa juga hal lain yang menyenangkan penerima suap sehingga berubah pikirannya. Iptek kemudian menemukan bahwa tidak hanya suap saja jalan untuk mengubah cara berpikir orang. Berbagai teknik dapat dikembangkan yang dapat mencapai tujuan sama.
Cara Perang Neocortex mulai digunakan pemimpin Jerman Adolf Hitler pada tahun 1930-an ketika ia berambisi menguasai Eropa. Hitler pada tahun 1938 berhasil menundukkan Austria tanpa penggunaan kekerasan. Hitler pula yang mengembangkan tindakan penetrasi ke negara-negara Eropa Barat tanpa kekerasan dengan apa yang oleh pihak lawannya di Barat disebut kolonne kelima dan kemudian berkembang menjadi istilah subversi yang sekarang lazim digunakan.
Cara Perang Neocortex terutama tertuju kepada pimpinan pihak yang diserang. Sedangkan Kolonne Kelima dengan jalan propaganda mempengaruhi masyarakat lawan. Hanya Hitler kemudian masih menggunakan tindakan kekerasan untuk menguasai Eropa Barat, meskipun cara perang neocortex dan kolonne kelimanya sudah berhasil mempengaruhi dan melemahkan masyarakat Eropa Barat. Keberhasilan cara berperang baru itu dibuktikan dengan runtuhnya negara-negara Eropa Barat satu persatu dalam waktu singkat, bahkan Perancis yang dalam Perang Dunia I mengalahkan Jerman dapat dikalahkan dalam kampanye yang hanya berlangsung tiga minggu. Hitler baru gagal ketika hendak merebut Inggeris.
Cara Perang Neocortex dan subversi ini kemudian juga diambil Uni Soviet dan diterapkan dalam ambisi Josef Stalin dan Partai Komunis menguasai dunia setelah memenangkan Perang Dunia II. Amerika Serikat relatif lambat dalam penggunaan cara baru itu, karena cenderung terlalu menitikberatkan pada keunggulan teknologi militernya serta kekuatan pembiayaan. Baru setelah menyadari bahwa perang modern perlu pembiayaan amat besar, apalagi mengalami kegagalan seperti di Vietnam yang membuktikan bahwa keunggulan teknologi bukan segalanya, para pakar AS mulai menyadari pentingnya cara berperang tanpa kekerasan, khususnya perang neocortex.
Tidak mustahil pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev salah satu korban perang neocortex AS. Setelah memenangkan Perang Dingin AS melancarkan offensif tanpa kekerasan besar-besaran untuk menguasai dunia. Kekurangberhasilan operasi militernya di Irak dan Afghanistan, padahal sudah dikeluarkan biaya amat besar dan dikorbankan banyak pemudanya, membuat orang AS makin sadar bahwa teknologi dan kekuatan ekonomi bukan segalanya. Apalagi setelah ditimpa krisis ekonomi yang hingga kini belum teratasi.
Sebab itu dapat diperkirakan bahwa Cara Perang Neocortex akan makin digunakan AS unntuk mencapai tujuan-tujuannya dan memelihara dominasi dunia. Karena Indonesia termasuk negara yang menonjol dalam kepentingan AS maka kita harus siap dan waspada untuk tidak menjadi korban dari usaha AS itu. Kita tidak perang dengan AS tapi tanpa perang AS akan memperjuangkan kepentingannya yang banyak di Indonesia. Kiranya keberhasilan mengubah UUD 1945 dengan 4 kali amandemen sehingga batang tubuh konstitusi itu menjadi berbeda dengan Dasar Negara, dengan bantuan orang Indonesia sendiri, merupakan salah satu usaha tanpa kekerasan AS yang merugikan NKRI dan bangsa Indonesia.
Akan tetapi kita juga waspada terhadap China yang sedang bersaing kuat dengan AS, karena cukup banyak kepentingannya di Indonesia. Dan pasti China lebih mahir dan cekatan dari pada AS dalam melakukan Cara Perang Neocortex.
Berkembangnya pemikiran ini dipicu oleh kemajuan Iptek, khususnya dalam biologi dan psikologi. Orang berpikir bahwa inti Perang adalah menundukkan kehendak musuh sehingga mau mengikuti kehendak penyerang, tidak melawan atau mempersulit keinginannya. Untuk menundukkan kehendak musuh yang penting adalah menundukkan kehendak pemimpin musuh tanpa harus berperang secara formal. Kalau pemimpin mau tunduk, ia tidak akan membawa pengikutnya untuk melawan penyerang. Bahkan ia akan mengikuti kehendak penyerang. Dan menundukkan kehendak pemimpin musuh tidak harus dengan tindakan kekerasan. Malahan penggunaan tindakan kekerasan mengandung risiko macam-macam, mungkin serangan dikalahkan atau mengundang pihak lain membantu yang diganggu. Selain itu tindakan kekerasan pasti perlu biaya besar yang amat berbeda kalau tanpa tindakan kekerasan.
Iptek menunjukkan bahwa kehendak orang bersumber pada otaknya, khususnya bagian otak yang namanya neocortex. Kalau otak itu dapat dipengaruhi sehingga pikiran orang itu bergerak menguntungkan , maka kehendak orang itu dapat dimanupulasi sesuai kehendak penyerang. Contoh paling sederhana adalah penyuapan yang membuat orang yang terima suap lebih dekat kepada pemberi suap. Dan suapan tidak hanya uang, bisa juga hal lain yang menyenangkan penerima suap sehingga berubah pikirannya. Iptek kemudian menemukan bahwa tidak hanya suap saja jalan untuk mengubah cara berpikir orang. Berbagai teknik dapat dikembangkan yang dapat mencapai tujuan sama.
Cara Perang Neocortex mulai digunakan pemimpin Jerman Adolf Hitler pada tahun 1930-an ketika ia berambisi menguasai Eropa. Hitler pada tahun 1938 berhasil menundukkan Austria tanpa penggunaan kekerasan. Hitler pula yang mengembangkan tindakan penetrasi ke negara-negara Eropa Barat tanpa kekerasan dengan apa yang oleh pihak lawannya di Barat disebut kolonne kelima dan kemudian berkembang menjadi istilah subversi yang sekarang lazim digunakan.
Cara Perang Neocortex terutama tertuju kepada pimpinan pihak yang diserang. Sedangkan Kolonne Kelima dengan jalan propaganda mempengaruhi masyarakat lawan. Hanya Hitler kemudian masih menggunakan tindakan kekerasan untuk menguasai Eropa Barat, meskipun cara perang neocortex dan kolonne kelimanya sudah berhasil mempengaruhi dan melemahkan masyarakat Eropa Barat. Keberhasilan cara berperang baru itu dibuktikan dengan runtuhnya negara-negara Eropa Barat satu persatu dalam waktu singkat, bahkan Perancis yang dalam Perang Dunia I mengalahkan Jerman dapat dikalahkan dalam kampanye yang hanya berlangsung tiga minggu. Hitler baru gagal ketika hendak merebut Inggeris.
Cara Perang Neocortex dan subversi ini kemudian juga diambil Uni Soviet dan diterapkan dalam ambisi Josef Stalin dan Partai Komunis menguasai dunia setelah memenangkan Perang Dunia II. Amerika Serikat relatif lambat dalam penggunaan cara baru itu, karena cenderung terlalu menitikberatkan pada keunggulan teknologi militernya serta kekuatan pembiayaan. Baru setelah menyadari bahwa perang modern perlu pembiayaan amat besar, apalagi mengalami kegagalan seperti di Vietnam yang membuktikan bahwa keunggulan teknologi bukan segalanya, para pakar AS mulai menyadari pentingnya cara berperang tanpa kekerasan, khususnya perang neocortex.
Tidak mustahil pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev salah satu korban perang neocortex AS. Setelah memenangkan Perang Dingin AS melancarkan offensif tanpa kekerasan besar-besaran untuk menguasai dunia. Kekurangberhasilan operasi militernya di Irak dan Afghanistan, padahal sudah dikeluarkan biaya amat besar dan dikorbankan banyak pemudanya, membuat orang AS makin sadar bahwa teknologi dan kekuatan ekonomi bukan segalanya. Apalagi setelah ditimpa krisis ekonomi yang hingga kini belum teratasi.
Sebab itu dapat diperkirakan bahwa Cara Perang Neocortex akan makin digunakan AS unntuk mencapai tujuan-tujuannya dan memelihara dominasi dunia. Karena Indonesia termasuk negara yang menonjol dalam kepentingan AS maka kita harus siap dan waspada untuk tidak menjadi korban dari usaha AS itu. Kita tidak perang dengan AS tapi tanpa perang AS akan memperjuangkan kepentingannya yang banyak di Indonesia. Kiranya keberhasilan mengubah UUD 1945 dengan 4 kali amandemen sehingga batang tubuh konstitusi itu menjadi berbeda dengan Dasar Negara, dengan bantuan orang Indonesia sendiri, merupakan salah satu usaha tanpa kekerasan AS yang merugikan NKRI dan bangsa Indonesia.
Akan tetapi kita juga waspada terhadap China yang sedang bersaing kuat dengan AS, karena cukup banyak kepentingannya di Indonesia. Dan pasti China lebih mahir dan cekatan dari pada AS dalam melakukan Cara Perang Neocortex.
Seandainya Rudal S-300 Diakuisisi Indonesia..?
Iran yang mati-matian mendapatkan rudal anti-udara jarak menengah S-300 Rusia, begitu sulit mendapatkannya.Mereka harus memutar otak dan menggunakan negara ketiga untuk memperoleh S-300 tersebut. Sementara Indonesia justru sebaliknya.
Dalam Indo Defence 2012 di Jakarta, pihak Rusia menawarkan berbagai jenis rudal anti-udara jarak menengah termasuk S-300. “Apakah militer Indonesia membeli rudal S-300 ini ?, tanya saya ke petugas booth Rusia. “Saya harap begitu”, ujarnya sambil tersenyum.
Itu artinya dari sisi pemerintahan Rusia, tidak ada kendala atas penjualan S-300 untuk Indonesia. Di sisi lain, pihak Arhanud sudah teriak-teriak menginginkan rudal anti-udara jarak menengah untuk memodernisasi strategi pertahanan mereka, seiring berkembangnya kemampuan perang negara-negara kawasan, terutama China.
Rusia telah menawarkan S-300 dan Indonesia juga menyatakan butuh rudal tersebut. Akankah S-300 dibeli militer Indonesia ?.
Pihak TNI AD sudah berkali kali mengunjungi dan menjajaki kemampuan rudal jarak menengah, baik ke China dan Rusia. Namun hingga kini belum ada kejelasan apakah rudal itu akan dibeli atau tidak.
Secara finansial mungkin tidak ada kendala untuk membeli rudal jarak menengah itu. Bagaimana dengan aspek stabilitas kawasan ?.
Jika Indonesia membeli rudal anti-udara jarak menengah, pastinya akan mengubah geopolitik di kawasan Asia Tenggara. Sudah pasti Malaysia akan bereaksi. Jika Malaysia bereaksi, pastinya Singapura juga tidak akan tinggal diam. Ujung-ujungnya yang tercipta adalah perlombaan senjata. Logika berpikir seperti ini yang tampaknya sedang tertanam di benak Indonesia.
Akan tetapi paradigma militer seperti itu bisa kita ubah. Selama ini Indonesia lebih menahan diri untuk persenjataan dan hal ini akibat terperosoknya ekonomi Indonesia di beberapa dekade yang lalu. Kini ekonomi Indonesia mulai membaik. Apakah Indonesia akan terus berjalan di belakang negara-negara tetangga kita seperti Singapura dan Malaysia. Indonesia cenderung terus menahan diri untuk tidak menciptakan perlombaan senjata.
Umumnya negara negara besar menjadi panglima militer di kawasan mereka dan negara yang lebih kecil mengikuti dari belakang. Misalnya: AS, Rusia, China, India, Jerman, Iran, Mesir. Kecuali Israel yang kasusnya memang unik.
Kasus Indonesia justru terbalik. Indonesia justru berada di belakang bayang bayang militer: Singapura, Malaysia dan Australia dan bahkan Vietnam. Negara negara itu merasa lebih kuat secara militer dan Indonesia terkesan menikmatinya.
Sudah waktunya psikologi militer itu dibalik dan dikembalikan seperti sedia kala di era tahun 1960-an. Militer Indonesialah yang menjadi pemimpin di kawasan Asia Tenggara. Jika hal ini bisa tercapai, maka kewibawaan bangsa Indonesia bisa ditegakkan kembali agar roda kehidupan berputar lebih kencang.
Akankah hal itu terjadi ?. Mungkin indikatornya bisa kita ukur, apakah Indonesia akan membeli rudal anti-udara jarak menengah atau tidak. Jika masih berkutat diurusan rudal anti-udara jarak pendek, tentu anda sudah tahu jawabannya.
Ayo Indonesia, keluarlah dari Comfort Zone
Rudal S-300 Anti-Udara Jarak Menengah foto : jakartagreater.com |
Dalam Indo Defence 2012 di Jakarta, pihak Rusia menawarkan berbagai jenis rudal anti-udara jarak menengah termasuk S-300. “Apakah militer Indonesia membeli rudal S-300 ini ?, tanya saya ke petugas booth Rusia. “Saya harap begitu”, ujarnya sambil tersenyum.
Itu artinya dari sisi pemerintahan Rusia, tidak ada kendala atas penjualan S-300 untuk Indonesia. Di sisi lain, pihak Arhanud sudah teriak-teriak menginginkan rudal anti-udara jarak menengah untuk memodernisasi strategi pertahanan mereka, seiring berkembangnya kemampuan perang negara-negara kawasan, terutama China.
Rusia telah menawarkan S-300 dan Indonesia juga menyatakan butuh rudal tersebut. Akankah S-300 dibeli militer Indonesia ?.
Pihak TNI AD sudah berkali kali mengunjungi dan menjajaki kemampuan rudal jarak menengah, baik ke China dan Rusia. Namun hingga kini belum ada kejelasan apakah rudal itu akan dibeli atau tidak.
Secara finansial mungkin tidak ada kendala untuk membeli rudal jarak menengah itu. Bagaimana dengan aspek stabilitas kawasan ?.
Jika Indonesia membeli rudal anti-udara jarak menengah, pastinya akan mengubah geopolitik di kawasan Asia Tenggara. Sudah pasti Malaysia akan bereaksi. Jika Malaysia bereaksi, pastinya Singapura juga tidak akan tinggal diam. Ujung-ujungnya yang tercipta adalah perlombaan senjata. Logika berpikir seperti ini yang tampaknya sedang tertanam di benak Indonesia.
Akan tetapi paradigma militer seperti itu bisa kita ubah. Selama ini Indonesia lebih menahan diri untuk persenjataan dan hal ini akibat terperosoknya ekonomi Indonesia di beberapa dekade yang lalu. Kini ekonomi Indonesia mulai membaik. Apakah Indonesia akan terus berjalan di belakang negara-negara tetangga kita seperti Singapura dan Malaysia. Indonesia cenderung terus menahan diri untuk tidak menciptakan perlombaan senjata.
Umumnya negara negara besar menjadi panglima militer di kawasan mereka dan negara yang lebih kecil mengikuti dari belakang. Misalnya: AS, Rusia, China, India, Jerman, Iran, Mesir. Kecuali Israel yang kasusnya memang unik.
Rusia jaga perbatasan negara dengan S-400 |
Kasus Indonesia justru terbalik. Indonesia justru berada di belakang bayang bayang militer: Singapura, Malaysia dan Australia dan bahkan Vietnam. Negara negara itu merasa lebih kuat secara militer dan Indonesia terkesan menikmatinya.
Sudah waktunya psikologi militer itu dibalik dan dikembalikan seperti sedia kala di era tahun 1960-an. Militer Indonesialah yang menjadi pemimpin di kawasan Asia Tenggara. Jika hal ini bisa tercapai, maka kewibawaan bangsa Indonesia bisa ditegakkan kembali agar roda kehidupan berputar lebih kencang.
Akankah hal itu terjadi ?. Mungkin indikatornya bisa kita ukur, apakah Indonesia akan membeli rudal anti-udara jarak menengah atau tidak. Jika masih berkutat diurusan rudal anti-udara jarak pendek, tentu anda sudah tahu jawabannya.
Ayo Indonesia, keluarlah dari Comfort Zone
Prototype Tank Medium Pindad Selesai 2014
PT Pindad mengembangkan tank tempur medium (Medium Battle Tank) untuk kali pertama. Tapi dipastikan tidak akan meniru model tank tempur Medium Marder dari Jerman yang akan dipesan Indonesia.
"Kami tidak akan meniru dari mana. Pengembangan tank tempur Medium ini tentunya dibuat sesuai kebutuhan dan permintaan TNI. Sehingga ketika beroperasi nanti dapat digunakan secara maksimal. Kami akan desain dengan menyesuaikan requirement dari kavaleri TNI," ujar Hery Mochtady, kepala divisi Kendaraan Khusus Pindad di PT. Pindad, Bandung, Jawa Barat, baru-baru ini.
Sejauh ini, lanjut Hery, tahapan yang telah dilalui sampai pada pembuatan desain. Dalam pembuatan desain inilah kavaleri TNI dilibatkan meski tidak sampai ke tahap lebih jauh. "Target kami pada 2014 sudah jadi prototype. Setelah prototype jadi, kami mulai produksi," jelasnya.
Sementara itu, PT Pindad tidak keberatan mengikuti perintah Menteri BUMN Dahlan Iskan untuk melepas anak dan cucu usaha yang produksinya tidak sejalan dengan bisnis inti induk perusahaan. Direktur Utama PT Pindad Adik Avianto Sudarsono mengatakan, melepas anak usaha dan cucu Pindad tidak akan membuat keuntungan perusahaan berubah secara drastis.
"Kalau pemerintah mengatakan begitu (menjual anak usaha dan cucu Pindad, Red), ya kami ikut ketentuan pemerintah saja. Saya yakin, kinerja Pindad akan tetap berjalan baik. Dengan melepas anak usaha maupun cucu usaha tidak serta merta membuat Pindad jomplang," ungkap Adik di Jakarta akhir pekan kemarin.
Perintah yang ditetapkan pemerintah tersebut, lanjut Adik, akan segera dilaksanakan Pindad dengan lebih fokus pada bisnis di bidang kemiliteran. Apalagi bisnis di luar militer, hanya sedikit nilai sahamnya. Menurutnya, penciptaan usaha di luar bisnis militer sebenarnya hanya sebagai upaya memeroleh pemasukan yang lebih besar.
"Rumah sakit, itu paling nilainya hanya 30 miliar atau 1,5 persen dari total penjualan Pindad. Begitu pun bahan peledak yang hanya bernilai 60 miliar atau 3 persen dari total penjualan Pindad. Waktu itu, kami melihat ada peluang usaha dan menghasilkan uang, tapi kalau ternyata diatur untuk lepas, ya kami akan lepas saja," ujarnya.
Tank Marder Inspirasi Pengembangan Tank Medium PINDAD |
"Kami tidak akan meniru dari mana. Pengembangan tank tempur Medium ini tentunya dibuat sesuai kebutuhan dan permintaan TNI. Sehingga ketika beroperasi nanti dapat digunakan secara maksimal. Kami akan desain dengan menyesuaikan requirement dari kavaleri TNI," ujar Hery Mochtady, kepala divisi Kendaraan Khusus Pindad di PT. Pindad, Bandung, Jawa Barat, baru-baru ini.
Sejauh ini, lanjut Hery, tahapan yang telah dilalui sampai pada pembuatan desain. Dalam pembuatan desain inilah kavaleri TNI dilibatkan meski tidak sampai ke tahap lebih jauh. "Target kami pada 2014 sudah jadi prototype. Setelah prototype jadi, kami mulai produksi," jelasnya.
Sementara itu, PT Pindad tidak keberatan mengikuti perintah Menteri BUMN Dahlan Iskan untuk melepas anak dan cucu usaha yang produksinya tidak sejalan dengan bisnis inti induk perusahaan. Direktur Utama PT Pindad Adik Avianto Sudarsono mengatakan, melepas anak usaha dan cucu Pindad tidak akan membuat keuntungan perusahaan berubah secara drastis.
"Kalau pemerintah mengatakan begitu (menjual anak usaha dan cucu Pindad, Red), ya kami ikut ketentuan pemerintah saja. Saya yakin, kinerja Pindad akan tetap berjalan baik. Dengan melepas anak usaha maupun cucu usaha tidak serta merta membuat Pindad jomplang," ungkap Adik di Jakarta akhir pekan kemarin.
Perintah yang ditetapkan pemerintah tersebut, lanjut Adik, akan segera dilaksanakan Pindad dengan lebih fokus pada bisnis di bidang kemiliteran. Apalagi bisnis di luar militer, hanya sedikit nilai sahamnya. Menurutnya, penciptaan usaha di luar bisnis militer sebenarnya hanya sebagai upaya memeroleh pemasukan yang lebih besar.
"Rumah sakit, itu paling nilainya hanya 30 miliar atau 1,5 persen dari total penjualan Pindad. Begitu pun bahan peledak yang hanya bernilai 60 miliar atau 3 persen dari total penjualan Pindad. Waktu itu, kami melihat ada peluang usaha dan menghasilkan uang, tapi kalau ternyata diatur untuk lepas, ya kami akan lepas saja," ujarnya.
Tahun 2013 TNI AU Panen Raya Pesawat Tempur dan Radar Pertahanan
TNI AU tak lama lagi bakal panen berbagai pesawat tempur dan militer seperti pesawat Sukhoi. Penambahan pesawat tempur tidak hanya pada jenis sukhoi, namun ada beberapa pesawat lain didatangkan ke Indonesia untuk mempertahankan kedaulatan NKRI.
Penambahan pesawat berbagai jenis dikemukakan Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat, usai melantik 150 perwira baru lulusan Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) TNI AU angkatan ke-15 tahun 2012, di Lanud Adi Soemarmo, Jumat (23/11).
Menurut KSAU, ada enam pesawat Sukhoi dalam setahun atau 1,5 tahun ke depan datang ke Indonesia untuk memperkuat pertahanan udara. "Satu hingga 1,5 tahun lagi semua bisa datang. Sesuai rencana, ada percepatan kedatangan pesawat-pesawat seperti target hingga 2014," tegas Jenderal bintang empat itu.
Selain Sukhoi, lanjut dia, pesawat jenis T-50 juga akan memperkuat TNI AU. Dia menjelaskan sementara ini telah datang tambahan alutsista berupa pesawat jenis Super Tucano dan C-295.
Imam juga menyinggung penambahan empat radar dalam pengadaan terakhir. Atas penambahan tersebut, sekarang ini TNI AU memiliki 20 radar. Pada 2024, ditargetkan Indonesia mempunyai 32 radar. Tingkat kebutuhan radar sebanyak itu sangat ideal bagi Indonesia yang memiliki banyak kepulauan.
Terkait personel dari kalangan perwira, Imam Sufaat menjelaskan, saat ini perwira TNI AU baru 60 persen dari jumlah ideal. Meskipun demikian, dia mengatakan presiden mengambil kebijakan tidak menambah jumlah personel hingga tahun 2014.
"Pembentukan perwira baru sekarang ini, lanjut dia, dimaksudkan untuk mengisi atau mengganti perwira yang telah purna tugas atau meninggal dunia."
Pesawat Tempur Sukhoi SU-35 Flanker |
Penambahan pesawat berbagai jenis dikemukakan Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat, usai melantik 150 perwira baru lulusan Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) TNI AU angkatan ke-15 tahun 2012, di Lanud Adi Soemarmo, Jumat (23/11).
Menurut KSAU, ada enam pesawat Sukhoi dalam setahun atau 1,5 tahun ke depan datang ke Indonesia untuk memperkuat pertahanan udara. "Satu hingga 1,5 tahun lagi semua bisa datang. Sesuai rencana, ada percepatan kedatangan pesawat-pesawat seperti target hingga 2014," tegas Jenderal bintang empat itu.
Selain Sukhoi, lanjut dia, pesawat jenis T-50 juga akan memperkuat TNI AU. Dia menjelaskan sementara ini telah datang tambahan alutsista berupa pesawat jenis Super Tucano dan C-295.
Imam juga menyinggung penambahan empat radar dalam pengadaan terakhir. Atas penambahan tersebut, sekarang ini TNI AU memiliki 20 radar. Pada 2024, ditargetkan Indonesia mempunyai 32 radar. Tingkat kebutuhan radar sebanyak itu sangat ideal bagi Indonesia yang memiliki banyak kepulauan.
Terkait personel dari kalangan perwira, Imam Sufaat menjelaskan, saat ini perwira TNI AU baru 60 persen dari jumlah ideal. Meskipun demikian, dia mengatakan presiden mengambil kebijakan tidak menambah jumlah personel hingga tahun 2014.
"Pembentukan perwira baru sekarang ini, lanjut dia, dimaksudkan untuk mengisi atau mengganti perwira yang telah purna tugas atau meninggal dunia."
Tidak Ada Lagi Pesawat Tempur Sukhoi untuk Indonesia
Indonesia tidak akan lagi membeli jet tempur Sukhoi dari Rusia, fokus kedepan hanya untuk F-16 dari AS, Marsekal Eris Herryanto mengatakan kepada portal berita penerbangan flifhtglobal beberapa hari lalu.
TNI AU saat ini memiliki 10 unit Sukhoi yang terdiri dari Su-30 dan Su-27 dengan enam Sukhoi tambahan yang saat ini tengah dalam proses. Anggaran modernisasi alutsista TNI untuk saat ini khusus untuk pesawat adalah untuk mempercepat perbaikan dari armada 15 pesawat Hercules C-130 Lockheed Martin, serta membeli empat Hercules C-130Hs dari Australia dan meng-upgrade mereka, dan membeli lebih banyak pesawat CN-295 dari PT DI, kata Herryanto, yang merupakan sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan Indonesia.
"Kami tengah menunggu kiriman 24 jet tempur F-16 dari Amerika Serikat. Kami akan memiliki pesawat tempur yang setidaknya cukup untuk persediaan 20 tahun ke depan. Dan itu berarti kami telah memiliki cukup Sukhoi untuk saat ini," katanya.
"Indonesia juga menanamkan investasi dalam program K-FX bersama Korea Selatan, yang nantinya akan menghasilkan jet fighter yang ditujukan untuk menggantikan pesawat seperti (Northrop) F-5 dan F-16. Kami akan membeli jet tempur fighter K-FX sebanyak 3 skuadron, masing-masing 16-22 pesawat. Itu akan memenuhi program jangka panjang"
Layanan pers Sukhoi mengatakan mereka tidak menyadari dan terkejut dengan keputusan dari sumber Indonesia tersebut, karena belum ada diskusi resmi dengan Jakarta untuk penjualan Sukhoi lagi.
Kita tahu, Indonesia baru saja membeli enam pesawat tempur Sukhoi Su-30 yang akan dikirimkan dalam tiga tahun kedepan. Bila telah dikirimkan, TNI AU akan memiliki total 16 pesawat Sukhoi, yang membutuhkan suku cadang, pelayanan, pemeliharaan dll. "Proyek bersama pesawat K-FX Indonesia bersama Korea Selatan tidak mungkin terwujud segera," kata sumber di layanan pers Sukhoi.
Pesawat Tempur Sukhoi SU 30 |
TNI AU saat ini memiliki 10 unit Sukhoi yang terdiri dari Su-30 dan Su-27 dengan enam Sukhoi tambahan yang saat ini tengah dalam proses. Anggaran modernisasi alutsista TNI untuk saat ini khusus untuk pesawat adalah untuk mempercepat perbaikan dari armada 15 pesawat Hercules C-130 Lockheed Martin, serta membeli empat Hercules C-130Hs dari Australia dan meng-upgrade mereka, dan membeli lebih banyak pesawat CN-295 dari PT DI, kata Herryanto, yang merupakan sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan Indonesia.
"Kami tengah menunggu kiriman 24 jet tempur F-16 dari Amerika Serikat. Kami akan memiliki pesawat tempur yang setidaknya cukup untuk persediaan 20 tahun ke depan. Dan itu berarti kami telah memiliki cukup Sukhoi untuk saat ini," katanya.
"Indonesia juga menanamkan investasi dalam program K-FX bersama Korea Selatan, yang nantinya akan menghasilkan jet fighter yang ditujukan untuk menggantikan pesawat seperti (Northrop) F-5 dan F-16. Kami akan membeli jet tempur fighter K-FX sebanyak 3 skuadron, masing-masing 16-22 pesawat. Itu akan memenuhi program jangka panjang"
Layanan pers Sukhoi mengatakan mereka tidak menyadari dan terkejut dengan keputusan dari sumber Indonesia tersebut, karena belum ada diskusi resmi dengan Jakarta untuk penjualan Sukhoi lagi.
Kita tahu, Indonesia baru saja membeli enam pesawat tempur Sukhoi Su-30 yang akan dikirimkan dalam tiga tahun kedepan. Bila telah dikirimkan, TNI AU akan memiliki total 16 pesawat Sukhoi, yang membutuhkan suku cadang, pelayanan, pemeliharaan dll. "Proyek bersama pesawat K-FX Indonesia bersama Korea Selatan tidak mungkin terwujud segera," kata sumber di layanan pers Sukhoi.
Peta Kekuatan Angkatan Udara Asia Tenggara
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-negara Kasawan Asia Tenggara. Pada masa itu TNI AU memiliki sejumlah pesawat tempur dan bomber strategis tercanggih di jamannya dan semuanya berasal dari Uni Soviet. Ketika itu paling tidak AURI memiliki 25 unit pesawat bomber Tu-16KS-1, pesawat tempur Mig-15, Mig-17, Mig-19, Mig-21, pembom ringan Il-28 dan lain sebagainya. bukan saja dari sisi kelengkapan armada tempurnya saja AURI juga banyak memiliki pilot-pilot handal dan 'nekad'.
Seiring dengan bergantinya puncak kekuasaan, arah politik luar negeri RI dan pengarun AS terhadap perkembangan militer di Indonesia kian merubah haluan peralatan tempur TNI AU yang cenderung memakai peralatan militer dari blok barat seperti Amerika dan sekutunya, hal ini membuat armada tempur AURI rontok secara perlahan.
Dimasa Ordebaru kekuatan udara Indonesia banyak dilengkapi dengan produk dari blok barat dan sekutunya sebut saja pesawat tempur F-16, F-5, C-130 dari Amerika dan Hwak-200 dari Inggris telah menjadi tumpuan TNI AU pada masa orde baru bahkan hingga kini.
Saat konflik Timor-timor Indonesia dituduh telah melaggar HAM, hal ini menyebabkan pemberlakuan embargo dari tahun 1999 - 2005 oleh AS dan sekutunya terhadap peralatan militer Indonesia termasuk pesawat tempur TNI AU bahkan Inggris terang-terangan melarang penggunaan pesawat Hwak saat terjadi konflik di Aceh, hal ini membuat banyak peralatan militer RI harus di grounded. Kekuatan tempur pesawat TNI AU sangat terpukul kala itu bahkan bebepara pelanggaran batas wilayah juga terjadi sebut saja Australia pernah mengirimkan pesawat tempur F-18 diwilayah NKRI dan pesawat TNI AU tidak dapat berbuat banyak untuk mencegah itu.
Kini TNI-AU tengah berbenah kembali untuk menjadi yang terkuat dikawasan Asia Tenggara, siap mempertahankan kedaulatan Negara dari berbagai gangguan dan pelanggaran udara dari negara tetangga.
Peta Kekuatan Angkatan Udara di Asia Tenggara
Pada bagian kali ini akan difokuskan pada inventory pesawat tempur dan juga rudal serta pesawat peringatan dini yang dimiliki negara kasawan Asia Tenggara. Untuk ketangguhan pilot dan paktor ‘man behind the Gun’ tidak akan dibahas.
Seiring dengan bergantinya puncak kekuasaan, arah politik luar negeri RI dan pengarun AS terhadap perkembangan militer di Indonesia kian merubah haluan peralatan tempur TNI AU yang cenderung memakai peralatan militer dari blok barat seperti Amerika dan sekutunya, hal ini membuat armada tempur AURI rontok secara perlahan.
Dimasa Ordebaru kekuatan udara Indonesia banyak dilengkapi dengan produk dari blok barat dan sekutunya sebut saja pesawat tempur F-16, F-5, C-130 dari Amerika dan Hwak-200 dari Inggris telah menjadi tumpuan TNI AU pada masa orde baru bahkan hingga kini.
Saat konflik Timor-timor Indonesia dituduh telah melaggar HAM, hal ini menyebabkan pemberlakuan embargo dari tahun 1999 - 2005 oleh AS dan sekutunya terhadap peralatan militer Indonesia termasuk pesawat tempur TNI AU bahkan Inggris terang-terangan melarang penggunaan pesawat Hwak saat terjadi konflik di Aceh, hal ini membuat banyak peralatan militer RI harus di grounded. Kekuatan tempur pesawat TNI AU sangat terpukul kala itu bahkan bebepara pelanggaran batas wilayah juga terjadi sebut saja Australia pernah mengirimkan pesawat tempur F-18 diwilayah NKRI dan pesawat TNI AU tidak dapat berbuat banyak untuk mencegah itu.
Kini TNI-AU tengah berbenah kembali untuk menjadi yang terkuat dikawasan Asia Tenggara, siap mempertahankan kedaulatan Negara dari berbagai gangguan dan pelanggaran udara dari negara tetangga.
Peta Kekuatan Angkatan Udara di Asia Tenggara
Pada bagian kali ini akan difokuskan pada inventory pesawat tempur dan juga rudal serta pesawat peringatan dini yang dimiliki negara kasawan Asia Tenggara. Untuk ketangguhan pilot dan paktor ‘man behind the Gun’ tidak akan dibahas.
Kekuatan Udara Malaysia
Angkatan Udara Malaysia (Tentera Udara Diraja Malaysia/TUDM) didirikan pada tahun 1958 sebagai Tentera Udara Persekutuan Malaya. Kekuatan udara Malaysia cukup disegani dan di perhitungkan di kawasan ASEAN, saat ini TUDM mengoperasikan sebuah kombinasi unik yang menggabungkan beberapa jenis pesawat udara modern buatan Amerika Serikat, Eropa, dan Rusia. berikut kekuatan udara Malaysia :
Multi Role Fighter
- 18 Su-30MKM Flanker-C
- 14 MiG-29N Fulcrum-A
- 2 MiG-29NUB Fulcrum-B
- 8 F/A-18D Hornet
- 8 F-5E Tiger II
- 3 F-5F Tiger II
- 18 Hawk Mk.208
- 2 RF-5E Tigereye
- 11Cessna 402B Utililiner
- A-400M
- C-130H Hercules
- C-130H-30 Hercules
- C-130T Hercules
- C-130MPHercules
- L-100-30 Hercules
- CN-235-220M
- Canadair Global Expres
- Dassault Falcon 900B
- Beech 200 Super King Air
- DHC-4A Caribou 1966 Canada
- 2 AS-61NS Sea King
- S-70A Black Hawk
- Mi-171Sh Hip-H
- 30 S-61A-4 Nuri
- 8 SA-316 Alouette III1
- A-109C Hirundo
- Bell 47G Sioux
- 10 Hawk Mk.108
- 7 MB-339AM
- 8 MB-339CD
- 37 PC-7 Turbo-Trainer
- 9 PC-7 MkII
- 20 MD3-610 Datwyler, AeroTiga
- SAL Bulldog 102
Kekuatan Udara Singapura
Angkatan Udara Republik Singapura berdiri sejak tahun 1968. Sejak awal kemerdekaanya Singapura menjalin hubungan militer dengan Israel dan Amerika Serikat tidak heran rasanya jika kini militer Singapura menjadi salahsatu kekuatan menakutkan di Asia Tenggara, ditambah lagi dengan kemampuan belanja militer yang sangat besar tiap tahunnya membuat militer negara ini semakin kuat. berikut kekuatan udara Singapura:
Multi Role Fighter
- 24 Boeing F-15SG Strike Eagle
- 22 F-16C Block 52
- 40 F-16D Block 52
- 36 Northrop F-5S
- 9 Northrop F-5T
- 10 C-130H-30 Hercules
- 4 Fokker 50UTL
- Mi-171Sh Hip-H
- 30 S-61A-4 Nuri
- 8 SA-316 Alouette III1
- A-109C Hirundo
- Bell 47G Sioux
- 19 Pilatus PC-21
- 18 ST Aerospace A-4SU/TA-4SU Super Skyhawk
- 5 Eurocopter EC-120 Colibri
- IAI Searcher Mk 2
- Elbit Hermes 450 UAV
TNI AD Lanjutkan Modernisasi Alutsista
KEPALA Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo mengatakan TNI Angkatan Darat akan terus melanjutkan modernisasi Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) guna mewujudkan TNI AD yang profesional. Karena itu, Satuan TNI Angkatan Darat akan dilengkapi dengan Alutsista yang modern dan tercanggih di kelasnya, seperti MBT Leopard, Marder, Meriam 155 Caesar, MLRS Astros II, Rudal Mistral, Helikopter Black Hawk serta persenjataan lainnya.
Demikian amanat tertulis KSAD yang dibacakan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad), Letjen TNI Budiman saat menjadi Inspektur Upacara Hari Juang Kartika Ke-67, Sabtu (15/12) di Lapangan Upacara Markas Besar TNI Angkatan Darat, Jakarta. Hari Juang Kartika diperingati sejak 15 Desember 1945 hingga saat ini, 15 Desember 2012.
Menurut Pramono Edhie, sejalan dengan dinamika perubahan situasi pada lingkup nasional, regional, maupun global serta tantangan yang dihadapi bangsa saat ini, tugas Angkatan Darat ke depan akan semakin berat dan kompleks. Tantangan tugas ini menuntut kesiapan operasional satuan, profesionalitas dan soliditas satuan yang tinggi serta dukungan seluruh komponen bangsa.
Seluruh prajurit TNI Angkatan Darat harus menjadi prajurit yang terlatih, tangguh dan handal. Karenanya, KSAD meminta para komandan satuan untuk menyelenggarakan latihan di satuannya dengan profesional dan terukur sesuai dengan prinsip-prinsip latihan yang kita pedomani.
Dia mengingatkan untuk mewujudkan profesionalisme keprajuritan tidak cukup hanya dilakukan dengan modernisasi Alutsista, tetapi yang lebih penting adalah menyiapkan sumber daya prajuritnya. Karena secanggih dan semodern apapun Alutsista yang kita miliki, tanpa didukung profesionalitas dan semangat juang, maka tidak akan memberikan hasil yang optimal.
“Selain itu, profesionalisme keprajuritan yang kita bangun, bukan untuk menciptakan prajurit seperti robot, melainkan profesionalisme yang berbasis kepada jati dirinya sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, dan tentara nasional,” katanya melalui siaran pers Kasubdis Penum Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Dispenad), Kolonel Inf Zaenal M.
Usai upacara, Wakasad menyerahkan piala dan plakat kepada para pemenang lomba kebersihan antar satuan di lingkungan Mabesad. Juara I diraih oleh Staf Pengamanan, Juara II oleh Staf Personel dan Juara III diraih oleh Staf Perencanaan dan Anggaran.
Demikian amanat tertulis KSAD yang dibacakan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad), Letjen TNI Budiman saat menjadi Inspektur Upacara Hari Juang Kartika Ke-67, Sabtu (15/12) di Lapangan Upacara Markas Besar TNI Angkatan Darat, Jakarta. Hari Juang Kartika diperingati sejak 15 Desember 1945 hingga saat ini, 15 Desember 2012.
Menurut Pramono Edhie, sejalan dengan dinamika perubahan situasi pada lingkup nasional, regional, maupun global serta tantangan yang dihadapi bangsa saat ini, tugas Angkatan Darat ke depan akan semakin berat dan kompleks. Tantangan tugas ini menuntut kesiapan operasional satuan, profesionalitas dan soliditas satuan yang tinggi serta dukungan seluruh komponen bangsa.
Seluruh prajurit TNI Angkatan Darat harus menjadi prajurit yang terlatih, tangguh dan handal. Karenanya, KSAD meminta para komandan satuan untuk menyelenggarakan latihan di satuannya dengan profesional dan terukur sesuai dengan prinsip-prinsip latihan yang kita pedomani.
Dia mengingatkan untuk mewujudkan profesionalisme keprajuritan tidak cukup hanya dilakukan dengan modernisasi Alutsista, tetapi yang lebih penting adalah menyiapkan sumber daya prajuritnya. Karena secanggih dan semodern apapun Alutsista yang kita miliki, tanpa didukung profesionalitas dan semangat juang, maka tidak akan memberikan hasil yang optimal.
“Selain itu, profesionalisme keprajuritan yang kita bangun, bukan untuk menciptakan prajurit seperti robot, melainkan profesionalisme yang berbasis kepada jati dirinya sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, dan tentara nasional,” katanya melalui siaran pers Kasubdis Penum Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Dispenad), Kolonel Inf Zaenal M.
Usai upacara, Wakasad menyerahkan piala dan plakat kepada para pemenang lomba kebersihan antar satuan di lingkungan Mabesad. Juara I diraih oleh Staf Pengamanan, Juara II oleh Staf Personel dan Juara III diraih oleh Staf Perencanaan dan Anggaran.
Jet Tempur Tercanggih Di Dunia
Ketika Wright bersaudara menunjukkan cara Bagaimana manusia bisa terbang, peneliti tetap terpesona dengan teknologi dan terus mengembangkan cara-cara baru dan canggih untuk menaklukkan langit. Sebagian besar analisperang dan bahkan tentara berkeyakinan bahwa nasib perang bertumpu pada kemampuan angkatan udara negaraitu. Yang mana Angkatan Udara telah melihat kemajuan yang paling teknologi dalam beberapa tahun terakhir.Seperti E1 Fokker Jerman, yang banyak analis menilai sebagai pesawat tempur tunggal sejati yang pertama disinkronkan dengan senapan mesin, pesawat tempur memerintah langit musuh dengan kemampuan mereka dan memiliki pandangan seperti mata burung dari wilayah musuh. Di sini saya telah mengumpulkan daftar jet tempurterbaik di planet ini. Untuk memilih satu atas yang lain terasa tidak adil dan terus terang, masing-masing memilikipersenjataan yang cukup untuk musuh menggigil ketakutan..
1. F/A-22 Raptor
The Raptor F/A-22 adalah siluman generasi kelimapesawat tempur, Yang dimiliki Angkatan Udara Amerika,. Produsen: Lockheed Martin Aeronauticsdan Integrated Defense Systems Boeing Spesifikasi Mesin: Dua Pratt & Whitney F-119-PW-100 mesinturbofan dengan afterburner dan dua-dimensi dorongvectoring nozzles-. Mesin 35.000-lb-dorong.Maksimum Kecepatan: Mach 2,42 pada KecepatanCruise ketinggian: Mach 1,72. Rincian lainnya: Pilotpesawat ini hanya bisa membawa enam radarAIM-120C canggih rudal jarak menengah A2A di teluksenjata utamanya, dua pencari panas AIM-9Sidewinder jarak pendek A2A rudal di sisi teluk senjata, satu M61A2 20 mm multi-barrel meriam. ,pesawat ini masih bisa membawa empat stasiuneksternal dengan senjata tambahan.
2. B2 Spirit
B2 Spirit adalah multi-peran stealth bomber yang mampu menjatuhkan senjata konvensional dan nuklir.Pengembangan pesawat ini dapat dilihat sebagaisebuah tonggak penting dalam program modernisasibomber dari Departemen Pertahanan AS. Produsen:Northrop Corporation dan Northrop Grumman.Spesifikasi mesin: Empat General ElectricF118-GE-100 afterburning turbofan menyediakan 19.000 lb tenaga . Maksimum Kecepatan: Mach 0,92.More Details: The B-2 menyediakan fleksibilitas yang melekat dalam pembom berawak. Pesawat ini dilengkapi dengan karakteristik unik 'siluman' yang memberikan kemampuan untuk menyembunyikan diri dari pertahanan musuh yang paling canggihmemungkinkan untuk menyerang langsung dari lokasi utama musuh. B-2 dapat membawa awak 2-3 tentara bersama hingga 80.000 lb payload termasuk 16 B61/b83 bom nuklir, 80 Mk82 1.000 bom lb atau 16 Mk84 2.000 bom lb, 36 lb 750 M117 bom api, 36 bom cluster , atau 80 lbtambang Mk36 1.000 laut.
3. SU-47
The Sukhoi Su-47 juga disebut sebagai S-37 dan S-32selama pengembangan awal. Pesawat telah sepenuhnya dikembangkan tetapi sampai sekarangbelum masuk layanan. Produsen: SpesifikasiSukhoiEngine: Dua Aviadvigatel D-30F6 turbofanafterburning. Perusahaan berencana untuk menggabungkan dua Saturnus / Lyulka AL-37FUturbofan afterburning di dalamnya. MaksimumKecepatan: Mach 2,09 di Maksimum ketinggianKecepatan Cruise tinggi: Mach 1,17. More Details:Pilot pesawat ini hanya bisa membawa satu 30mmGSH-30 meriam, R-27/AA-10 Alamo rudal A2A, danR-73/AA-11 Archer rudal A2A.
4.MiG-35
The Milkoyan MiG-35 merupakan pengembangan DariMiG-29m. Pesawat juga ini telah sepenuhnya dikembangkan dan ditawarkan, namun masih belummasuk ke pasaran. Produsen: MilkoyanEngineSpesifikasi: Dua Lyulka AL-41f turbofan afterburningvektor-dorong, £ 39.340 dorong masing-masing.Maksimum Kecepatan pada ketinggian tinggi: Mach2.05 Maksimum Kecepatan Cruise: Mach 1,02. LebihDetail: Satu 30 mm GSH-30-1 meriam dengan 150putaran, delapan senjata tiang untuk R-27, R-60, R-73,R-77, TV dan Laser-Guided Udara untuk rudal Ground dan bom. Selain itu, pesawat juga dapat membawahingga 2.000 lb bom.
5. F-117A Nighthawk
The F-117A Nighthawk adalah pesawat operasional pertama di dunia yang dirancang untuk mengeksploitasi rendahdilengkapi dengan teknologi siluman. Produsen: Lockheed Martin Spesifikasi Mesin: Dua General Electric F404-F1D2 turbofan yang menawarkan 10.600 lbf masing-masing. MaksimumKecepatan: Mach 0,92. More Details: The single-seatF-117A menyediakan kemampuan tempur yang luar biasa. Pesawat ini dirancang untuk membawa 2 teluk internal senjata dengan satu hardpoint masing-masing, yang selanjutnya dapat membawa BLU-109bom penetrator mengeras, GBU-10 Paveway II,GBU-12 Paveway II dan GBU-27 Paveway III dipandu laser bom JDAM dan inertially dibantu mesiu.6. F-35 Lightning II
F-35 Lightning II adalah Pesawat Dengan kursi tunggal, bermesin tunggal tempur . Multi-peran yangmemungkinkan untuk melakukan dukungan udaradekat, bom taktis dan udara-ke-udara tempur.Produsen: Lockheed Martin Aeronautics, NorthropGrumman, BAE Systems. Spesifikasi mesin: SatuPratt & Whitney F135 afterburning turbofan yang menawarkan 28.000 lbf dorong kering dan sebagai43.000 lbf dengan dukungan afterburner. MaksimumKecepatan: Mach 1.8. Lebih Detail: The F-35 LightningII dirancang untuk membawa 1 GAU-12 / U 25 mmmeriam, hingga empat AIM-120 AMRAAM, AIM-9XSidewinder atau AIM-132 ASRAAM internal atau duaudara-ke-udara dan dua udara-ke-darat senjata.Pesawat ini dapat terdeteksi oleh Radar sehingga jugadapat membawa rudal lebih banyak, bom dan bahkan tangki bahan bakar.
7. F-16 Fighting Falcon
Ini adalah jet tempur multiperan yang dirancang untuk Angkatan Udara Amerika Serikat. Pesawat ini jugasukses di pasar ekspor dan melayani 24 negara.Produsen: General Dynamics dan Lockheed MartinSpesifikasi Mesin: One Pratt & Whitney F100-PW-220afterburning turbofan yang menawarkan 14.590 lbfdorong kering dan sebagai 23.770 lbf dengan dukungan afterburner. Maksimum Kecepatan: Mach 2.Lebih Detail: Ini pesawat kursi tunggal dapat membawa satu 20 mm M61 Vulcan gatling senjata dengan 511putaran, 2,75 inci roket, enam AIM-9 Sidewinder atau enam AIM-120 AMRAAM atau enam Python-4 udara-ke-udara rudal, enam AGM-65 Maverick atau empat AGM-88 HARM udara-ke-darat rudal, empat AGM-119 Penguinanti-kapal rudal. Terlepas dari ini dapat membawa gudang besar yang mencakup bom B61 bom nuklir.
The Eurofighter Typhoon 2000 adalah kursi tunggal,bermesin ganda, pesawat tempur tangkas yang akandigunakan di udara-ke-udara, udara-darat-dan peranpengintaian taktis. Produsen: Spesifikasi EurofighterGmbH Mesin: Dua Eurojet turbofan afterburning EJ200dengan tawaran 13.500 lbf dorong kering dan sebagai20.250 lbf dengan dukungan afterburner. Maksimumkecepatan pada ketinggian tinggi: Mach 2,25Maksimum kecepatan jelajah: Mach 1.2. Lebih Detail: Ini jet tempur dirancang untuk membawa satu 27 mmMauser BK-27 meriam, AIM-9 Sidewinder, AIM-132 ASRAAM, AIM-120 AMRAAM dan IRIS-T udara-ke-udara rudal,AGM-84 Harpoon, AGM -88 HARM, alarm, Storm Shadow, Belerang, udara-ke-darat Taurus dan Penguin rudal,bom, dan LITENING pod penanda Laser
9. JF-17 Thunder
The Fighter-17 Joint Guntur juga disebut sebagaiFighter China-1 DragonIIII sengit di Cina. Ini adalah satu-kursi pesawat tempur multirole co-dikembangkan oleh Pakistan dan China. Produsen: Chengdu AircraftIndustry Corporation dan Pakistan AeronauticalComplex. Spesifikasi mesin: Satu buatan RusiaRD-93 turbofan yang menawarkan 18.277 lbf.Maksimum Kecepatan: Mach 1.8. Lebih Detail: TheGuntur JF-17 membawa satu internal GSH-23-2 twin-barrel 23 mm meriam, Pendek (PL-9C/AIM-9M/Magic 2) dan seterusnya-visual-rudal jarak (SD-10/Aspide) , laser dipandu bom, amunisi dipandulainnya dan penargetan pod juga dapat dilakukanuntuk misi serangan presisi
10.SU-37 Terminator
Su-37 adalah jawaban Rusia untuk pejuang canggih Jet saat ini . Su-37 dapat dianggap sebagai pejuangdominasi udara terbaik di belahan bumi Timur. Su-37adalah satu-kursi, beraksi di semua cuaca tempur dan pesawat serangan darat. Produsen: Spesifikasi MesinSukhoi: Dua Lyulka AL-37FU turbofan masing-masingmemberikan 32.000 lbf. Maksimum Kecepatan: Mach2,09. Lebih Detail: The Sukhoi Su-37 dapat membawa satu 30 mm GSH-30 meriam dengan 150 putaran dandua belas sayap dan badan pesawat stasiun hingga £ 18.080 persenjataan.
Langganan:
Postingan (Atom)
Wikipedia
Hasil penelusuran