Krisis Pangan Nodai Reputasi Cina
Beijing (SIB)
Krisis keselamatan pangan buatan Cina telah menodai reputasi di luar negeri dan mengancam keresahan sosial di dalam negeri, mengingat banyaknya kekhawatiran terhadap kesehatan.
Demikian kata Pejabat Administrasi Negara Makanan dan Obat-obatan, Sun Xianze, Senin (9/7).
Sun mendesak koleganya untuk mengambil langkah mendesak pengawasan pangan.
“Masalah keamanan pangan telah berulang kali menghalangi masuknya produk-produk pertanian dan pangan Cina ke dalam perdagangan internasional serta merusak kredibilitas dan citra nasional kami,†kata Sun seperti dikutip surat kabar resmi China Daily.
Pemerintah Cina telah berupaya memperketat pengawasan produk di tengah memuncaknya kritik baik di dalam maupun di luar negeri bahwa kualitas obat, pangan dan berbagai produk mereka diatur secara lemah.
Dalam sebuah seminar, Sabtu (7/7), Sun mengatakan masalah keselamatan pangan tampaknya disebabkan residu pestisida dan obat hewan dalam pangan, penggunaan kandungan industri pada pabrik pangan dan bakteri yang membahayakan, tulis Kantor Berita Resmi Xinhua.
“Masalah keselamatan pangan dan kasus-kasus individual tidak hanya membawa dampak pada perkembangan industri kesehatan, tapi juga berimbas pada ekonomi lokal dan stabilitas sosial,†kata Sun yang merupakan Direktur Departemen Koordinasi Badan Keselamatan Pangan.
Ia mendaftar kasus-kasus domestik dari tahun lalu termasuk ikan tercemar obat, larangan penggunaan bahan celup Sudan pada pewarna kuning telur, babi tercemari elenbuterol, larangan zat tambahan pada makanan.
obat leukimia
Sebelumnya sebuah pabrik pembuat obat leukimia berbasis di Shanghai dilarang oleh pengawasan obat-obatan Cina, setelah beberapa pasien dilaporkan menderita sakit tungkai dan sulit berjalan, Senin (9/7).
Administrasi Negara Makanan dan Obat-obatan mengatakan akhir pekan lalu telah menghentikan penjualan methotrexate buatan Shanghai Hulian Pharmaceutical Company Limited. Obat itu dipergunakan secara luas untuk mengobati leukimia dan kanker lainnya juga penyakit otoimun seperti rematik.
“Kami bertanggung jawab terhadap pasien dan kami menyikapi serius isu ini,†kata Yin Qinxie, Juru Bicara Shanghai Pharmaceutical (Group) Company, produsen obat terbesar Cina.
Yin menyatakan perusahaannya menerima laporan 6 Juli bahwa beberapa pasien yang mendapat beberapa dosis methotrexate merasa sakit kaki dan mengalami kesulitan berjalan.
“Para ahli tengah mendiskusikan dan menyelidiki hal ini. Kami mencoba memahami masalah ini segera setelah kami mendapat laporan reaksi buruk itu,†tambah Yin.
Pemerintah Cina berusaha memperketat pengaturan obat. Beberapa pekan lalu, seorang mantan Kepala Departemen Administrasi Negara Makanan dan Obat-obatan dijatuhi hukuman mati atas kasus penyiapan. Pemerintah mengumumkan pihak berwenang menarik lisensi produksi lima produsen obat lebih dari setahun dan menjatuhkan denda bagi 128 perusahaan lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar