Sebuah artikel dari kantor berita nasional Ukraina mengklaim bahwa Amerika Serikat siap memulai perang dunia baru.
Menurut kantor berita Ukraina Ukrinform, DPR AS telah melakukan voting untuk menyutujui pengiriman bantuan senjata mematikan ke Ukraina yang berarti Amerika Serikat siap memulai, apa yang disebut kantor berita itu sebagai sebuah “Perang Dunia keempat:”
“Kami akan mendapatkan javelin (ATGM) dan hardware pembunuh lainnya. Kami akan diajar oleh instruktur Amerika terbaik dan akan ada kapal NATO di Laut Hitam. Selain itu, cepat atau lambat kekuatan Amerika akan muncul di wilayah Ukraina akan melawan pasukan Rusia”.
Mengutip buku Samuel Huntington, “The Clash of Civilizations,” artikel kantor berita nasional Ukraina mengatakan bahwa ketegangan antara peradaban Rusia dan Ukraina karena Gereja Ortodoks Kiev Ukraina, mendukung protes di Kiev yang menyebabkan kudeta tahun 2014, dan juga mendukung ide perang melawan Rusia.
Menurut pemberitaan, kelompok Hawkis AS juga menginginkan perang melawan Rusia, meskipun mereka tampaknya ingin perang dari jarak jauh, lewat pusat komando.
“Tapi mereka akan mengajarkan kita banyak hal. Dan kita akan dapat memiliki perang skala besar,” tambah publikasi tersebut.
Publikasi itu berharap perang skala penuh akan dimulai setelah Barack Obama meninggalkan Gedung Putih dan digantikan oleh “orang Republik yang “decisive”.
Jika perang nuklir, AS akan kalah
Sebuah serangan bertukar nuklir antara Amerika Serikat dan Rusia akan mengarah pada kehancuran total dari Amerika Serikat dan meninggalkan Rusia dan China dalam posisi yang jauh lebih baik, ujar editor portal Europesolidaire Perancis, Jean-Paul Baquiast.
Sebuah perang nuklir dengan Rusia akan berakibat fatal bagi AS, yang wilayahnya akan benar-benar hancur dalam hal pertukaran roket nuklir”, kata Jean-Paul Baquiast.
Komentar ini datang setelah spekulasi internet baru-baru ini tentang kemungkinan niat AS untuk melakukan serangan nuklir preemptive ke Rusia.
Kekhawatiran telah meningkat setelah Jenderal Robin Rand diangkat sebagai US Air Force Global Strike Command.
Ada asumsi jenderal ini mungkin mengambil contoh kasus Jenderal Curtis LeMay yang menjadi terkenal pada tahun 1949 karena mempersiapkan rencana untuk serangan nuklir besar-besaran ke Uni Soviet.
Karena tidak dapat menundukkan Rusia dengan metode konvensional, Washington sedang mempersiapkan diri untuk menghancurkannya dengan angkatan bersenjatanya, tulis Jean-Paul Baquiast. Dalam hal terjadi konflik bersenjata, politisi Amerika mungkin akan mendorong dilakukannya serangan nuklir preemptive.
“Kecil Kemungkinan bagi Amerika Serikat untuk menghancurkan Rusia tanpa adanya konsekuensi untuk dirinya sendiri,” kata Baquiast.
Meskipun sistem rudal S-500 Rusia sangat efisien dan aktif saat ini. Namun tidak akan bisa melindungi negara Rusia dari rudal balistik yang diluncurkan secara masif dari kapal selam AS, katanya.
Pada gilirannya, Rusia akan meluncurkan rudal dari kapal selam di lepas pantai Amerika Serikat. Dan jika Amerika hanya berhasil memukul sebagian dari wilayah Rusia karena ukurannya yang besar, AS akan hancur sepenuhnya, ujar wartawan tersebut. (SputnikNews.com).
0 komentar:
Posting Komentar