RAAF akhirnya meluluskan pilot pertama yang memiliki kualifikasi pilot jet tempur siluman F-35. Andrew Jackson yang merupakan salah satu pemimpin skadron RAAF, awalnya menerbangkan jet latih Macchi dalam karirnya. Kemudian dia lulus sekolah terbang Hornets lalu berlanjut ke Super Hornet.
Sejak Januari, dia telah belajar menerbangkan pesawat canggih F-35. Dan sekarang dia telah lolos kualifikasi untuk menerbangkan F-35 dan juga sebagai instruktur baru Pilot F-35 RAAF (Royal Australian Air Force).
Dengan 30 jam terbang, ia mengatakan pesawat ini menawarkan hal yang mengagumkan dan menarik.
“Untuk RAAF, pesawat ini ibarat fajar baru di pagi hari. Menarik untuk menjadi bagian darinya.”
Australia berencana mengakuisisi hingga 100 pesawat F-35 tapi sejauh ini baru memiliki dua pesawat. Keduanya masih di tempat pelatihan, Luke US Air Force base, Arizona.
Tahun ini dia akan bergabung dengan Skadron Pimpinan David Bell, orang kedua yang lulus sebagai pilot dan instruktur F-35 Australia. Selain mereka, sejumlah pilot Australia akan belajar terbang dengan F-35.
Jackson mengatakan menerbangkan F-35 tidak berbeda dengan Hornet atau Super Hornet. Apa yang sangat berbeda adalah radar canggih pesawat dan sensor lain yang mengumpulkan informasi dan menyampaikannya kepada pilot dengan cara yang tidak seperti pesawat sebelumnya.
“Itu hanya membuat pengalaman yang sangat berbeda. Anda sekarang melihat di battlespace keseluruhan. Anda memiliki gambaran yang jauh lebih besar dari apa yang terjadi di luar pesawat anda,” katanya.
Jackson mengatakan pesawat ini masih dalam masa pertumbuhan. “Jet yang akan kita bawa pulang pada 2018 akan memiliki kemampuan yang lebih,” katanya.
Meskipun kontroversi menaungi pembelian F-35, termasuk biaya tinggi, tantangan teknis dan penundaan, dia percaya Australia membuat keputusan yang tepat. (News AU)
0 komentar:
Posting Komentar