Washington – Departemen Luar Negeri AS menyetujui kemungkinan penjualan rudal AIM-9X Sidewinder-2 ke Indonesia, serta peralatan terkait, suku cadang dan dukungan logistik untuk biaya sebesar $ 47 juta. Defense Security Cooperation Agency mengirim sertifikasi yang diperlukan untuk mendapatkan pengesahan oleh Kongres.
Pemerintah Indonesia telah meminta penjualan 30 rudal AIM-9X Sidewinder-2 Blok II All-Up-Round, 20 AIM-9X-2 Captive Air Training Missiles (CATM), 2 CATM-9X-2 Block II Tactical Missile Guidance Units, 4 CATM-9X-2 Block II Guidance Units, dan 2 Dummy Air Training Missiles, kontainer, alat uji dan peralatan pendukung, suku cadang dan perbaikan, dokumen teknis, pelatihan personil dan peralatan pelatihan, pelatihan teknis dari pemerintah AS dan kontraktor, unsur logistik terkait lainnya dan dukungan Program. Perkiraan biaya adalah $ 47 juta.
Rencana penjualan ini akan memberikan kontribusi pada tujuan kebijakan luar negeri dan kepentingan keamanan nasional Amerika Serikat dengan membuat Indonesia lebih mampu mengalahkan ancaman terhadap stabilitas regional dan memperkuat pertahanan tanah air nya. Ini akan mengurangi kemungkinan bahwa Indonesia akan perlu mengandalkan penyebaran pasukan tempur AS untuk mempertahankan atau memulihkan stabilitas di kawasan itu.
Penjualan yang diusulkan juga akan meningkatkan kemampuan Indonesia dalam upaya koalisi saat ini dan masa depan. Akuisisi rudal AIM-9X mendukung upaya Indonesia untuk menjadi kekuatan pertahanan yang lebih mampu dan juga akan memberikan elemen kunci yang diperlukan untuk interoperabilitas dengan pasukan AS. Indonesia seharusnya tidak memiliki kesulitan menyerap kemampuan baru ini ke dalam angkatan bersenjata.
Usulan penjualan sistem senjata ini tidak akan mengubah keseimbangan militer dasar di wilayah tersebut.
Kontraktor utama akan dipegang Raytheon Missile Systems Company di Tucson, Arizona. Tidak ada diketahui offset requirements sehubungan dengan potensi penjualan ini.
Pelaksanaan rencana penjualan memerlukan penugasan dari Pemerintah AS atau personil tambahan dari kontraktor untuk Indonesia untuk sementara, dalam hubungannya dengan Program pengawasan teknis dan manajemen dan dukungan persyaratan.
Tidak akan ada dampak negatif pada kesiapan pertahanan AS sebagai akibat dari rencana penjualan ini.
Pemberitahuan dari potensi penjualan ini diperlukan oleh hukum dan tidak berarti penjualan telah dilakukan.
(DSCA)
0 komentar:
Posting Komentar