Washington – Jepang mungkin bergabung dengan Amerika Serikat dalam patroli udara di Laut Cina Selatan untuk menanggapi niat China yang terus membuat klaim lahan, ujar sumber Jepang dan AS yang berbicara kepada Reuters.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe datang ke Washington untuk membahas rencana Jepang mengambil peran keamanan yang lebih luas di luar pertahanan langsung di pulau – pulau milik Jepang. Pembicaraan ini membuat AS dan Jepang meluncurkan pedoman baru untuk pertahanan.
Sementara rencana belum selesai, Jepang bisa bergabung dengan patroli AS di Laut China Selatan, atau berpatroli secara rotasi dari pulau Okinawa Jepang di tepi Laut Cina Timur, ujar sumber Jepang, yang tidak mau disebutkan namanya kepada Reuters.
Rencana perluasan patroli, sejauh ini sedang dibahas di kalangan militer Jepang, dan setiap langkah untuk memulai patroli akan membutuhkan persetujuan sipil.
Patroli udara Jepang di daerah di mana China mendorong klaim teritorial yang dipersengketakan, termasuk melalui program besar reklamasi laut, akan risiko antagonis dari Beijing.
Cina telah mulai membangun pulau buatan di terumbu yang disengketakan, yang Washington dan Tokyo khawatir akan menjadi pangkalan militer yang menjadi polisi di wilayah yang disengketakan.
Namun para pejabat pertahanan di Tokyo juga khawatir, jika mereka tidak berbuat apa-apa, dikhawatirkan China akan memaksakan kewenangannya atas wilayah di mana $ 5 triliun perdagangan laut Jepang melewatinwilayah ini setiap tahun – sebagian besar menuju ke dan dari Jepang.
“Kami harus menunjukkan bahwa China bukan pemilik laut tersebut,” kata sumber di Jepang.
Presiden Barack Obama mengatakan kepada wartawan setelah pembicaraan dengan Abe pada hari Selasa bahwa kedua negara sama-sama prihatin tentang kegiatan China di Laut China Selatan, yang meliputi reklamasi tanah dan konstruksi baru.
Obama menambahkan bahwa Amerika Serikat dan Jepang “bersatu dalam komitmen kami untuk kebebasan navigasi dan menghormati hukum internasional.”
Pedoman pertahanan yang baru, berarti Jepang akan “mengambil peran yang lebih besar dan tanggung jawab dalam Asia-Pasifik,” kata Presiden.
Berbicara pada konferensi harian di Beijing, Rabu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hong Lei meminta Amerika Serikat dan Jepang, menghentikan segala sesuatu apa pun yang melibatkan Laut Cina Selatan.
Lei mengatakan Amerika Serikat dan Jepang “tidak terlibat dalam isu Laut China Selatan” dan tidak harus melakukan apa pun untuk “mempersulit situasi.”
China mengklaim sekitar 90% dari 1,35 juta mil persegi Laut Cina Selatan. Namun Filipina, Taiwan, Malaysia, Brunei dan Vietnam juga mengklaim sebagian besar.
Kegiatan China juga telah menuai kritik dari Asosiasi Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Pada pertemuan puncak regional di Malaysia, Senin, ASEAN mengatakan bahwa program reklamasi China “mengikis kepercayaan dan keyakinan dan dapat merusak perdamaian, keamanan dan stabilitas.”(sputniknews.com).
0 komentar:
Posting Komentar