Para peneliti di NASA Armstrong Flight Research Center, California, berhasil melakukan penerbangan pertama pesawat X-56A Multi-Utility Technology Testbed (MUTT) pada 9 April 2015. Penerbangan 20 menit ini menandai awal dari upaya penelitian yang dirancang untuk mendapatkan kemajuan dalam teknologi terapan aeroservoelastik, untuk pesawat berbiaya-rendah, modular, dan bisa dikemudikan dari jarak jauh.
Aeroservoelasticity merupakan perpaduan interaksi kontrol penerbangan otomatis dengan respon struktur pesawat (non-rigid) untuk gaya aerodinamika. Pesawat X-56A diterbangkan dalam mendukung proyek NASA dalam hal Advanced Air Transport Technology (AATT) untuk Higher Aspect Ratio Wing subproject.
Pesawat ini mencapai ketinggian 4.000 kaki untuk penerbangan hingga 70 knot. Gary S. Martin dari NASA mengatakan penerbangan ini hampir persis seperti berlatih di simulator.
Pesawat ini bagian dari kontrak Laboratorium Penelitian Angkatan Udara AS (AFRL), Wright Patterson Air Force Base, Ohio, AS. Pesawat ini didukung oleh mesin kembar 85-pound-thrust JetCat P-400 micro jet dengan sayap semi-flying-wing configuration dengan winglet di kedua ujungnya.
Memanfaatkan program yang disponsori AFRL ini, memberi NASA kesempatan unik untuk mendapatkan keahlian yang signifikan dalam pemodelan, analisis, dan pengendalian tantangan aeroservoelastik di dunia nyata.
Para peneliti percaya bahwa generasi berikutnya dari kendaraan ruang angkasa akan mendatangkan tantangan serius untuk kemampuan desainer model pesawat prediksi penerbangan dan mengontrol potensi kerusakan dinamika aeroservoelastik dan mengeksploitasi keuntungan badan dan pesawat yang ringan, dengan struktur yang lebih fleksibel. Penggunaan sistem penerbangan seperti X-56A MUTT akan memberikan pengetahuan dan keahlian yang unik yang menguntungkan untuk pengembangan pesawat di semua lini kecepatan.
(NASA).
0 komentar:
Posting Komentar