Angkatan Udara Australia (RAAF) tengah mempertimbangkan akan memasang alat pemantau kebisingan sementara atau permanen di Pangkalan Udara Darwin menyusul keluhan masyarakat atas suara bising pesawat baru milik RAAF yakni F-35A Joint Strike Fighter (JSF).
.
Pangkalan Udara milik Angkatan Udara Australia (RAAF) di Darwin lokasinya dekat dengan ibukota Northern Territory dan sering kali aktifitas di lanud RAAF itu bersinggungan dengan warga yang tinggal di kawasan tersebut.
Pesawat F-35A pertama akan tiba di Australia pada akhir tahun 2018 mendatang, dimana total 72 unit pesawat yang dipesan Australia direncanakan sepenuhnya sudah akan tiba pada tahun 2022.
Pengumuman ini dilakukan RAAF dalam rangka merespon sebanyak 53 laporan yang diterima mereka terkait dampak dari pesawat JSF baru itu terhadap lingkungan disekitarnya, yang dilaporkan suaranya lebih bising dibanding dengan pesawat tempur F/A-18 Hornet yang digantikannya.
Laporan itu juga menyebutkan kalau masukan yang diterima RAAF telah meminta agar Pangkalan Udara Darwin memasang alat pemantau kebisingan. RAAF menyatakan pihaknya tengah mempertimbangkan menyetujui permohonan tersebut.
Namun, laporan itu tidak menunjukkan rencana RAAF memasang alat serupa di Pangkalan RAAF di Tindal, yang berjarak 15 kilometer dari Kota Katherine, yang akan menjadi tuan rumah lebih banyak lagi dari jet-jet tempur baru itu ketimbang di Lanud Darwin.
Laporan itu juga menyebutkan dalam peninjauan yang dilakukan RAAF sebelumnya pesawat tempur F-35A memiliki tingkat kebisingan yang lebih rendah alias lebih senyap dibandingkan dengan F/A-18s selama fasilitas mesin pembakar ganda tidak diaktifkan.
Laporan ini dibenarkan oleh Ron Brent, Anggota Ombudsman Kebisingan Pesawat Australia kepada ABC yang mengatakan, ”ketika digunakan mode kekuatan penuh, pesawat itu memang tergolong pesawat paling bising yang pernah kita saksikan di Australia,’
“Salah satu fitur menarik tentang jet tempur baru ini adalah mereka sangat, sangat kuat dan karena itu juga bila digunakan dengan beban senjata penuh dan di dorong dengan seluruh kekuatan yang dimiliki mesinnya maka akan sangat banyak suara bising yang dihasikan pesawat jet tempur ini,”
“Tapi pada saat yang bersamaan, meski demikian ketika mesin yang digunakan tidak terlalu penuh, maka kebisingan suara jet tempur ini dapat berkurang,”
“RAAF tidak mengantisipasi ketika pesawat ini digunakan dengan kekuatan penuh dan sering dioperasikan untuk membawa muatan yang banyak,”
“Ketika digunakan kurang dari kekuatan penuh mereka pesawat ini hampir setara tingkat kebisingannya dengan pesawat komersil yang beroperasi saat ini, dalam arti suara bising yang dihasilkan cukup konsisten dengan suara bising yang dihasilkan pesawat komersil sehari-hari,”
Dalam rancangan Laporan EIS yang akan dirilis Juli mendatang itu menunjukan dalam pengoperasiannya F-35A nanti akan dibatasi kemampuan tenaga mesinnya hanya sampai 60% demi mengurangi kebisingan.
Sementara itu Markas RAAF di Tindal dan Pangkalan Udara Williamtown di New South Wales secara permanen akan menjadi rumah untuk pesawat tempur tersebut, namun demikian pesawat tempur baru Australia itu juga dapat dioperasikan dari pangkalan-pangkalan lain untuk kepentingan pelatihan, seperti event latihan perang tahunan Pitch Black di Darwin.
RAAF telah menyelenggarakan pertemuan dengan para pemangku kepentingan dan menerima pengaduan masyarakat sejak merilis laporannya mengenai dampak lingkungan JSF pada Juli lalu.
Namun laporan terbaru itu hanya merangkum dan menyimpulkan kalau hanya 15% saja keluhan dari masyarakat terkait dengan markas RAAF di Darwin sementara keluhan kebisingan itu mayoritas mengenai Lanud RAAF di Williamtown atau gudang senjata RAAF Salt Ash di NSW, dimana kedua fasilitas itu sudah dilengkapi alat pemantau kebisingan. (australiaplus.com)
0 komentar:
Posting Komentar