Strait of Sicily - Kapal canggih brand new milik TNI AL KRI Rigel 933 yang baru dibeli dari Prancis kini memasuki Selat Sicilia, kawasan ini menjadi dekor aksi-aksi perlawanan Palestina di era 80-an.
Posisi KRI Rigel berkode lambung 933 saat berita ini ditulis adalah pada koordinat 37.5840 latitude/7.6492 longitude, arah haluan 74 derajat dengan kecepatan 13,3 knot, demikian data satelit yang dipantau detikcom dari Den Haag, Sabtu (4 April 2015).
Kapal Hydro Oceanography Multi Purpose Research Vessel buatan galangan OCEA Les Sables d’Olonne, Prancis, ini dalam perjalanan menuju Indonesia untuk bergabung memperkuat armada TNI AL. Operasi pelayaran kapal ini dipimpin oleh Komandan Kapal Mayor Laut (P) Muhamad Wirda Prayogo, S.T.
Rute pelayaran yang ditempuh KRI Rigel 933 dimulai dari dermaga pelabuhan Les Sables d’Olonne (Prancis), Malaga (Spanyol), Port Said (Mesir), Jeddah (Arab Saudi), Cochin (India), kemudian masuk Indonesia melalui Sabang dan berakhir di Jakarta.
Selat Sicilia yang kini dilalui KRI Rigel 933 memisahkan Tunisia dan Pulau Sicilia, pulau terbesar wilayah teritorial Italia paling selatan, yang menghadap ke benua Afrika. Di tengah selat ini ada pulau kecil bernama Pulau Pantelleria.
Pada era 80-an, kawasan ini dan Mediterranean Sea (Laut Tengah) sekitarnya menjadi dekor konflik Timur Tengah, antara lain oleh kelompok yang dikaitkan dengan Palestine Liberation Organization/PLO (Organisasi Pembebasan Palestina).
Salah satu yang dicatat sejarah adalah aksi pembajakan kapal pesiar mewah MS Achille Lauro. Kapal dengan 748 pelancong dan ratusan awak (Encyclopaedia Britannica) ini berangkat dari Pelabuhan Genoa (Italia), tak jauh dari Monaco, melintasi jalur pelayaran Laut Tengah menuju Port Said (Mesir). Kapal dibajak faksi Palestine Liberation Front (LPF) dengan tuntutan agar Israel membebaskan 50 tawanan Palestina.
Pada era kini, selat ini mendapat perhatian ekstra dari pemerintah Italia dengan menggelar operasi militer Mare Nostrum (Laut Kami, red) untuk melindungi perbatasan laut Italia. Operasi ini melibatkan lima kapal Angkatan Laut, dua helikopter, dua pesawat, sistem radar, dan 920 marinir. (Detik.com).
0 komentar:
Posting Komentar