JERUSALEM, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Jumat (3/4/2015), mengumpulkan menteri-menteri keamanannya setelah memberitahu Presiden Amerika Barack Obama melalui telepon bahwa perjanjian kerangka kerja dengan Iran mengancam keberadaan Israel.
Netanyahu dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa perjanjian itu merupakan ancaman besar bagi Israel, kawasan itu dan dunia, karena akan meningkatkan ekonomi Iran, meningkatkan agresinya di kawasan itu dan meningkatkan resiko persaingan senjata nuklir dan perang.
Perjanjian itu dicapai setelah perundingan yang gigih selama delapan hari antara Iran dan enam negara besar dunia menetapkan panduan untuk perjanjian final menjelang akhir Juni.
Perjanjian itu menyerukan pelonggaran sanksi-sanksi terhadap Iran sementara Iran mengurangi program pengayaan uraniumnya yang dikhawatirkan akan digunakan untuk membuat senjata nuklir.
Ephraim Kam, Analis Lembaga Studi-studi Keamanan Nasional Israel mengatakan perjanjian itu mempunyai beberapa aspek positif tetapi kalah jauh oleh aspek negatifnya
“Program nuklir Iran sempat dihentikan dan tampak dipaksa mundur. Tapi di sisi lain ada banyak kekurangan dalam perjanjian ini yang seharusnya menjadi keprihatinan hampir semua orang,” ungkapnya.
Para pengecam mengatakan perjanjian itu memungkinkan Iran untuk mempertahankan fasilitas-fasilitas nuklirnya yang ada dan bisa secepatnya diaktifkan kembali jika Iran menginginkannya.
Para pengecam mengatakan perjanjian itu juga tidak membahas program pengayaan uranium yang dapat dialihkan untuk membuat senjata nuklir bersama misil yang bisa membawa senjata nuklir itu ribuan kilometer jauhnya.
Profesor Ely Karmon dari Inter-Disciplinary Center Israel mengatakan, perjanjian mengabsahkan program nuklir Iran dan tidak menanggapi campur tangan Iran dalam konflik di Suriah, Iraq dan Yaman.
“Berdasarkan kenyataan ini dan potensi berselubung nuklir, Iran akan terus dan mungkin akan meningkatkan upaya-upaya agresifnya untuk memperluas kehadirannya di kawasan itu. Jadi jelas para pemimpin Israel sangat khawatir dengan masa depan,” katanya.
Para pemimpin Israel telah mengatakan Iran punya hak untuk menanggapi secara unilateral setiap ancaman nuklir Iran termasuk mengebom fasilitas-fasilitas nuklir Iran. KOMPAS.com
0 komentar:
Posting Komentar