“Saat ini Rusia memiliki ratusan perusahaan militer gabungan dan proyek transfer teknologi, bekerja sama dengan negara-negara lain,” kata Wakil I Komite Industrial Majelis Rendah Parlemen Rusia (Duma) Vladimir Gutenev, pada RBTH.
“Kini Rusia ingin menggunakan basis komponen seluas mungkin, terutama untuk penyedia kerja sama level ketiga dan keempat. Salah satu bidang utama yang menjanjikan bagi kami adalah pengembangan perusahaan gabungan untuk memproduksi komponen elektronik, khususnya untuk digunakan di industri penerbangan. Di bidang ini, kami memperluas kerja sama dengan Tiongkok, Malaysia, dan Singapura,” kata Gutenev pada RBTH.
Prioritas: BRICS, SCO, dan UEE
Menurut pakar Rusia, mitra yang paling menjanjikan adalah negara-negara Amerika Latin terutama Venezuela, Afrika Selatan, India, dan Tiongkok. Sebagai contoh, di Afrika Selatan, Rusia mengembangkan proyek gabungan untuk industri amunisi, India membuat PAK FA versi ekspor, dan memulai pengembangan pesawat untuk transportasi militer. Sementara dengan Tiongkok, Rusia berencana membangun pesawat berbadan lebar dan helikopter kelas berat generasi terbaru menggunakan pencapaian ilmiah dan teknologi terbaru.
Partisipan potensial untuk mengembangkan perusahaan militer gabungan dan mitra prioritas utama Rusia saat ini adalah negara-negara yang menyediakan substitusi impor dari negara-negara Barat dan Ukraina, yakni anggota organisasi seperti BRICS, SCO, dan Uni Ekonomi Eurasia: Belarus, Kazakhstan, Malaysia, Singapura, Brasil, dan India, serta Tiongkok.
“Kami sangat tertarik dengan negara-negara tersebut, terutama sebagai mitra yang bisa diandalkan yang mampu mengeluarkan kebijakan independen, dan kedua, karena pasar mereka sangat besar. Rusia tertarik mengembangkan kerja sama strategis yang fokus untuk jangka panjang, serta pengembangan basis produksi gabungan untuk memastikan stabilitas pasokan di masa depan serta keberlanjutan hubungan yang baik,” tutur Vladimir Gutenev dalam wawancara bersama RBTH.
Kalangan pengembang perangkat militer Rusia memprediksi akan ada terobosan teknologi yang dapat menghasilkan proyek internasional gabungan: dunia modern saat ini berkembang pesat dan desain yang unik yang hanya diimplementasikan oleh satu perusahaan di satu negara saja sangat jarang.
Kalangan pengembang perangkat militer Rusia memprediksi akan ada terobosan teknologi yang dapat menghasilkan proyek internasional gabungan: dunia modern saat ini berkembang pesat dan desain yang unik yang hanya diimplementasikan oleh satu perusahaan di satu negara saja sangat jarang.
“Ya, khususnya proyek transfer teknologi di lingkup militer yang terus tumbuh. Faktanya, Rusia, sama seperti negara-negara lain saat ini, tengah melewati transformasi dalam bidang kerja sama militer-teknis, yakni mulai mentransfer teknologi dan ikut serta dalam perusahaan gabungan guna mengembangkan produk canggih generasi terbaru,” kata Goreslavsky, Wakil Direktur Jenderal Rosoboronexport.
Perusahaan Swasta Rusia Rebut Pasar Senjata
Perusahaan-perusahaan swasta Rusia juga mencoba meluncurkan proyek gabungan dengan perusahaan asing. Pada 2012, Vietnam Aerospace Association menandatangani kesepakatan dengan Irkut Engineering, untuk menggunakan teknologi pesawat tanpa awak Rusia dengan tujuan sipil, dan kelak untuk tujuan pertahanan. Dan kini, Vietnamese Academy of Science and Technology tertarik dengan proyek Moscow Research and Production Enterprise Taiber LLC. Hal tersebut disampaikan Direktur teknis perusahaan, Sergey Tytsyk, pada RBTH.
Dalam Russian Arms Expo 2015, perusahaan memperkenalkan sistem kendali baru yang bisa diintegrasikan ke dalam semua jenis sistem tanpa awak, SAU-9.1, yang dapat membuat pesawat terbang dan mendarat secara otomatis. Militer berharap mereka dapat menggunakan sistem ini untuk mengirim pasokan ke medan tempur, mencegah risiko pilot berada dalam situasi ekstrem.
“Kami sedang bernegosiasi dengan institusi penelitian di India dan Arab Saudi. Negara-negara tersebut tertarik dengan pencapaian kami dalam menciptakan pesawat tanpa awak dan berpartisipasi dalam proyek gabungan,” kata Sergey Tytsyk.
Detikmiliter.com
0 komentar:
Posting Komentar