Select Language

Sabtu, 02 Juni 2012

Petai dan Jengkol

Apabila mendengar dua kata ini, yang terlintas dibenak adalah bahwa kedua jenis buahan ini merupakan buahan yang menyebarkan bau tak sedap, sehingga banyak orang yang tak suka.


Kedua nama tersebut, yaitu Petai dan Jengkol atau jering, merupakan nama pohon dan buahnya. Tumbuhan ini banyak terdapat di Indonesia. Pohon petai merupakan pohon kayu keras dan bisa puluhan meter tingginya, sama dengan pohon jengkol atau jering. Buah petai berbentuk malai yang satu tangkainya terdiri dari belasan papan dan dalam satu papan terdiri dari beberapa biji dan biji inilah yang dibuat santapan yang cukup enak. Sedangkan buah jengkol atau jering berbentuk kumpulan biji yang membentuk memanjang dan yang di makan adalah biji tersebut.


Aroma kedua buah ini sangat khas dan akan tercium baunya jika sudah dimakan atau diolah, sampai-sampai air seni yang dikeluarkan sesudah memakannya akan berbau juga. Namun demikian banyak yang menggemari kedua buah ini yang dimakan sebagai teman makan. Tapi ada sebagian orang yang sangat tak suka dengan kedua buah ini karena baunya.



Petai.
Ada 2 jenis petai : Petai biasa atau disebut juga petai gede atau petai besar sesuai dengan bentuknya dan Petai cina atau mlandingan dan jenis ini bentuknya lebih kecil kira-kira 10% dari petai gede.


Beberapa manfaat petai :
1. Menambah stamina tubuh. Petai mengandung 3 macam gula, yaitu sukrosa, fruktosa dan glukosa. Ketiga jenis gula ini bermanfaat untuk menambah tenaga tubuh.
2. Mengobati depresi. Karena pete mengandung tryptophan, sejenis protein yang diubah tubuh menjadi serotonin. Serotonin ini memberi stimulus pada otak yang akan membuat relax, memperbaiki mood dan secara umum membuat seseorang lebih bahagia. 
3. Menurunkan tekanan darah tinggi. Buah tropis unik ini sangat tinggi kalium, tetapi rendah garam, sehingga sangat sempurna untuk memerangi tekanan darah.
4. Mencegah sembelit. Karena kandungan serat yang tinggi, maka pete akan mempermudah menormalkan kembali aksi pencernaan, membantu mengatasi permasalahan ini tanpa harus kembali ke laksativ.
5. Mengatasi luka lambung. Pete digunakan sebagai makanan untuk merawat pencernaan karena texturnya yang lembut dan halus.
Buah ini adalah satu-satunya buah mentah yang dapat dimakan tanpa menyebabkan stress dalam beberapa kasus yang parah. Buah ini juga mampu menetralkan asam lambung dan mengurangi iritasi dengan melapisi permukaan dalam lambung.
6. Mengatasi stress. Kalium adalah mineral penting, yang membantu untuk menormalkan detak jantung, mengirim oksigen ke otak dan mengatur keseimbangan cairan tubuh. Ketika kita stress, kecepatan metabolisme kita akan meningkat, sehingga akan mengurangi kadar kalium dalam tubuh. Hal ini dapat diseimbangkan lagi dengan bantuan makan petai yang tinggi kalium.


Namun walaupun begitu konsumsi petai yang berlebihan juga tidak baik, karena cukup berbahaya bagi ginjal, karena banyak mengandung asam amino. Dan hal ini juga yang menyebabkan aroma yang tidak sedap pada urine. Karena asam amino kaya akan unsur Nitrogen dan unsur Sulfur yang akan diubah menjadi gas menjadi Amoniak (NH3) dan Hidrogen Sulfida (H2S) (yang menyebabkan kentut bau)


Seperti yang diketahui, asam amino ini merupakan komponen penting dalam penyusunan protein. tetapi bila dalam jumlah banyak maka akan dibuang melalui ginjal, dan akibatnya protein yang berat molekulnya besar akan merusak saringan pada ginjal, dan akibatnya akan ditemukan protein dalam urine. Gejala ini dinamakan proteinuria.
Sedangkan manfaat petai bagi ginjal juga ada, karena petai ini juga mengandung anti oksidan yang baik. Dan kita tahu bahwa yang berfungsi untuk membersihkan darah adalah hati dan ginjal. Sedangkan darah kita akibat lingkungan yang kotor / makanan yang tidak sehat banyak sekali mengandung radikal bebas. Dan untuk menangkal radikal bebas dibutuhkan antioksidan.


Jengkol atau jering.
Jengkol atau Jering (dalam nama ilmiah disebut Archidendron pauciflorum) memang bau tapi banyak yang suka. Bahkan biji jengkol atau jering menjadi salah satu menu favorit oleh sebagian masyarakat tidak hanya di Indonesia namun juga di Malaysia, Thailand, dan Filipina meskipun buah dari pohon yang juga bernama jengkol atau jering ini menghasilkan bau yang tidak sedap.


Tanaman Jengkol (Jering) berupa pohon dengan tinggi mencapai 10-26 meter. Buahnya berupa polong berbentuk gepeng dan berbelit. Warna buah Jengkol lembayung tua. Setelah tua, bentuk polong buahnya menjadi cembung dan di tempat yang mengandung biji ukurannya membesar. Tiap polong dapat berisi 5-7 biji Jengkol. Bijinya berkulit ari tipis dan berwarna cokelat mengilap.


Manfaat dan Bahaya Jengkol. 
Buah jengkol ternyata kaya akan kandungan gizi. Menurut sebuah penelitian, dari 100 gram biji jengkol terkadung 133 kkal energi, 23,3 gram protein, 20,7 gram karbohidrat, 240 Sl vitamin A, 0,7 mg vitamin B, 80 mg vitamin C, 166,67 mg fosfor, 140 mg kalsium, 4,7 mg zat besi, 49,5 gram air.


Dengan berbagai kandungan gizi yang dipunyai, dipercaya Jengkol atau Jering (Archidendron jiringa) mampu mencegah gangguan diabetes, menurukan kadar gula darah dan dapat menjaga kesehatan Jantung. Tanaman jengkol diperkirakan juga mempunyai kemampuan menyerap air tanah yang tinggi sehingga bermanfaat dalam konservasi air dan mengurangi ancaman banjir di suatu tempat.


Pemanfaatan buah (biji) jengkol beraneka ragam. Mulai dimakan segar sebagai lalapan, diolah semur jengkol, hingga dijadikan keripik atau emping Jengkol.
Namun Jengkol juga mempunyai efek negatif. 
Yang pertama, jengkol mengandung asam jengkolat (jengkolic acid) yang tinggi sehingga konsumsi jengkol berlebihan dapat menyebabkan terjadinya penumpukan kristal di saluran urin, yang disebut “jengkolan”. Gejalanya mulai nyeri pada perut dan kadang-kadang muntah, nyeri waktu buang air kecil, urin berdarah, pengeluaran urin sedikit dan terdapat titik-titik putih seperti tepung, bahkan urin tidak bisa keluar sama sekali.
Kedua, tentu adalah bau. Bau buah jengkol sebenarnya tidak terlalu menyengat. Tetapi setelah dikonsumsi akan memberikan efek bau yang tidak sedap baik bau nafas maupun bau urine.


Meskipun menimbulkan bau yang tidak sedap dan ancaman asam jengkolat, tetapi nyatanya banyak yang suka dan tergila-gila pada Jengkol.

0 komentar:

Posting Komentar

hackerandeducation © 2008 Template by:
SkinCorner