Situbondo : Komando Tugas Udara Gabungan menghabiskan 148 bom amunisi seberat 40 ton dalam Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2014 di area T12 Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Situbondo, Jawa Timur. Amunisi-amunisi itu ditembakkan oleh 24 pesawat tempur milik TNI Angkatan Udara.
Komando Tugas Udara Gabungan adalah salah satu komando tugas dalam Latgab yang berlangsung Rabu, 4 Juni 2014, itu. Menurut Panglima Komando Tugas Gabungan Mayor Jenderal Gatot Nurmantyo, Komando Tugas Udara diskenariokan melakukan serangan udara terhadap musuh yang telah menguasai wilayah darat. Serangan udara itu selanjutnya disusul dengan serangan darat yang dilakukan oleh TNI AD dan Marinir. "Brigade gabungan merupakan pertempuran akhir untuk mengusir musuh dari NKRI," kata Gatot.
Pesawat tempur yang dikerahkan TNI AU yakni dua pesawat T-50i, empat pesawat Hawk 100/200, enam pesawat SU-27/30 sebagai striker dengan membawa bom OFAB 250 sebanyak 108 seberat 27 ton, serta empat unit pesawat F-16. Latihan Gabungan 2014 ini diikuti 15.108 prajurit TNI AD, TNI AL, dan TNI AU. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko memantau langsung jalannya Latgab.
Menteri Pertahanan dan Panglima TNI yang menaiki KRI Makassar mendarat di Pantai Banongan, Situbondo, menggunakan tank amfibi sekitar pukul 05.30 WIB. Mereka langsung menuju menara pantau untuk melihat Latgab yang dimulai sekitar pukul 06.00 WIB.
Latihan ini diawali dengan Komando Tugas Laut Penggabungan dengan skenario Pantai Banongan sedang dikuasai oleh musuh. Kemudian TNI melakukan operasi perebutan yang dimulai dengan tembakan meriam dari sejumlah KRI, diikuti pendaratan dan serbuan amfibi. Penembakan dilanjutkan kembali oleh senjata artileri sebanyak enam pucuk roket multilaras RM-70 dan enam pucuk Howitzer 105 milimeter.
Alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik TNI AU, AD, dan AL yang diturunkan dalam Latgab tersebut antara lain 33 KRI, 17 unit tank amfibi, tiga Heli Bell, satu unit BO-105, satu unit Casa, tujuh unit LVT-7A, delapan unit BMP-3F, enam pucuk roket multilaras, dan enam pucuk Howitzer.
Komando Tugas Udara Gabungan adalah salah satu komando tugas dalam Latgab yang berlangsung Rabu, 4 Juni 2014, itu. Menurut Panglima Komando Tugas Gabungan Mayor Jenderal Gatot Nurmantyo, Komando Tugas Udara diskenariokan melakukan serangan udara terhadap musuh yang telah menguasai wilayah darat. Serangan udara itu selanjutnya disusul dengan serangan darat yang dilakukan oleh TNI AD dan Marinir. "Brigade gabungan merupakan pertempuran akhir untuk mengusir musuh dari NKRI," kata Gatot.
Pesawat tempur yang dikerahkan TNI AU yakni dua pesawat T-50i, empat pesawat Hawk 100/200, enam pesawat SU-27/30 sebagai striker dengan membawa bom OFAB 250 sebanyak 108 seberat 27 ton, serta empat unit pesawat F-16. Latihan Gabungan 2014 ini diikuti 15.108 prajurit TNI AD, TNI AL, dan TNI AU. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko memantau langsung jalannya Latgab.
Menteri Pertahanan dan Panglima TNI yang menaiki KRI Makassar mendarat di Pantai Banongan, Situbondo, menggunakan tank amfibi sekitar pukul 05.30 WIB. Mereka langsung menuju menara pantau untuk melihat Latgab yang dimulai sekitar pukul 06.00 WIB.
Latihan ini diawali dengan Komando Tugas Laut Penggabungan dengan skenario Pantai Banongan sedang dikuasai oleh musuh. Kemudian TNI melakukan operasi perebutan yang dimulai dengan tembakan meriam dari sejumlah KRI, diikuti pendaratan dan serbuan amfibi. Penembakan dilanjutkan kembali oleh senjata artileri sebanyak enam pucuk roket multilaras RM-70 dan enam pucuk Howitzer 105 milimeter.
Alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik TNI AU, AD, dan AL yang diturunkan dalam Latgab tersebut antara lain 33 KRI, 17 unit tank amfibi, tiga Heli Bell, satu unit BO-105, satu unit Casa, tujuh unit LVT-7A, delapan unit BMP-3F, enam pucuk roket multilaras, dan enam pucuk Howitzer.
Sumber : TEMPO
0 komentar:
Posting Komentar