Select Language

Kamis, 12 September 2013

Rusia: Dua Rudal Ditembakkan di Laut Tengah

Destroyer USS Barry menembakkan Rudal Tomahawk dalam operasi Odyssey Dawn di Libya tahun 2011 (photo: Jonathan Sunderman/ U.S. Navy)
Destroyer USS Barry menembakkan Rudal Tomahawk dalam operasi Odyssey Dawn di Libya tahun 2011 (photo: Jonathan Sunderman/ U.S. Navy)
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sistem peringatan dini mereka telah mendeteksi peluncuran dua rudal balistik dari Laut Tengah yang ditembakkan ke arah pantai timur. Menteri Pertahanan Sergei Shoigu telah melaporkan kepada Presiden Vladimir Putin tentang peristiwa tersebut, di tengah meningkatnya kemungkinan aksi militer Barat di Suriah. “Peluncuran tersebut terdeteksi oleh radar peringatan dini di Armavir,” kata kantor berita Interfax yang mengutip kementerian pertahanan. “Arah rudal tersebut adalah dari bagian tengah Laut Tengah menuju bagian timur pantai Laut Tengah,” katanya.
Berdasarkan sumber Rusia, sebagaimana dilaporkan AFP, kapal perang AS kemungkinan telah menebakkan roket-roket untuk memonitor cuaca.
Atas laporan Rusia tersebut, tentara Israel mengatakan “tidak tahu” ada rudal yang diluncurkan di Laut Tengah, sebagaimana yang dilansir kementerian pertahanan Rusia  Selasa (3/9/2013). Seorang juru bicara militer Israel mengatakan:”Kami tidak tahu peluncuran rudal di laut Tengah.”
Ketegangan di laut Tengah terus meningkat setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan keraguan yang kuat bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad berada di belakang dugaan serangan kimia pada tanggal 21 Agustus yang mendorong seruan aksi militer.
Keputusan Presiden AS Barack Obama meminta Kongres mengesahkan aksi militer terhadap Suriah sempat menyingkirkan sementara ancaman serangan terhadap pemerintah Assad. Namun dalam kesempatan terbaru, Barrack Obama mengatakan, serangan ke Suriah akan terjadi meski tanpa persetujuan Kongres AS.
Meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, direspon Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang mengatakan negara Yahudi itu siap akan “setiap skenario yang mungkin” terjadi di negara tetangga Suriah. Namun Presiden Shimon Peres mengesampingkan keterlibatan Israel dalam intervensi apapun. (AFP).

0 komentar:

Posting Komentar

hackerandeducation © 2008 Template by:
SkinCorner