Select Language

Rabu, 18 September 2013

RI-Polandia Bahas Produk Militer Bersama

TEMPO.COJakarta - Kunjungan kenegaraan Presiden SBY ke Polandia rupanya menjajaki rencana kerja sama pertahanan kedua negara. Topik strategis ini mengemuka saat SBY dan Presiden Bronislaw Komorowski memimpin kedua delegasi para menteri dalam pembicaraan bilateral, Rabu pagi waktu setempat (4 September 2013), menyusul pembicaraan empat mata kedua kepala negara. Sedangkan upacara penyambutan kenegaraan dan inspeksi militer menyambut rombongan SBY berlangsung di pelataran Istana Kepresidenan, di Krakowskie Przedmiescie 46/46, di pusat kota Warsawa.

“Sedang dijajaki kerja sama pertahanan berupa joint production, atau produksi bersama, jadi bukan sekadar membeli peralatan militer,” ujar Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto kepada Tempo, Rabu siang, di lobi hotel Hyatt Regency, Warsawa, tempat rombongan SBY menginap. Tindak lanjut program ini, menurut Menteri Djoko Suyanto, akan dilakukan Kementerian Pertahanan dan komite industri pertahanan.

Menteri Djoko menambahkan bahwa pihak Polandia menawarkan pelbagai produk pertahanan yang kelak bisa diproduksi bersama. “Dari pesawat terbang, heli, hingga kendaraan taktis tempur mereka tawarkan,” katanya. Dengan begitu, maka produksi kapal, misalnya, akan bekerja sama dengan PT PAL, senjata dengan PT Pindad, dan pesawat dengan PT Dirgantara Indonesia. “Ini penjajakan awal dalam pembicaraan bilateral yang akan ditindaklanjuti Menhan dan komite industri pertahanan,” kata Djoko.

Jejak industri militer Polandia memang ada di Indonesia. Kepolisian RI, misalnya, ujar Djoko, sudah membeli pesawat angkut jenis M28 Skytruck berkapasitas 20 orang bikinan PZL Mielec, perusahaan produk militer di negara berpenduduk sekitar 38 juta jiwa ini. “Embrionya sudah ada sejak tahun 1960-an, dulu pernah ada radar dan hanggar buatan Polandia. Di zaman Bung Karno dulu di Madiun, Jawa Timur, ada hanggar Polandia,” kata MenkoPolhukkam. Kerja sama produksi ini pada dasarnya sama dengan yang dilakukan RI dengan Korea Selatan, Prancis dan Spanyol—negara terakhir ini memproduksi bareng pesawat CN-235.

0 komentar:

Posting Komentar

hackerandeducation © 2008 Template by:
SkinCorner