Select Language

Selasa, 03 September 2013

Kunjungan Wartawan DEPHAN














Kunjungan Wartawan DEPHAN Dalam Rangka
KEMAMPUAN PT PAL INDONESIA (PERSERO) DALAM MEMPERKUAT ALUTSISTA TNI

Sebagai salah satu BUMN Industri Strategis, PT PAL INDONESIA (PERSERO) memiliki komitmen yang tinggi untuk mewujudkan kemandirian bangsa dalam memenuhi kebutuhan Alutsista TNI, utamanya kapal perang untuk TNI Angkatan Laut. Hal ini telah dibuktikan bahwa PT PAL INDONESIA (PERSERO) secara lini usaha memiliki divisi kapal perang yang tugas pokoknya mengembangkan dan memproduksi berbagai jenis/tipe kapal perang mulai dari kapal patroli kecil sampai dengan kelas Frigate. Sampai saat ini mampu mempersembahkan berbagai produk berupa kapal : FPB 14 M, FPB 28 M lambung kayu , FPB 28 M Aluminium, FPB 38 M Aluminium, FPB 57, dan saat ini sedang membangun  Kapal Landing Platform Dock (LPD).

Adapun rincian kapal-kapal yang telah di produksi adalah sbb:

  •  Kapal Patroli Cepat 14 meter ” Star Naja ” sebanyak 1 unit untuk polisi
  •  Kapal Patroli Cepat 28 meter Lambung kayu & Aluminium sebanyak 23 unit  untuk Bea Cukai, Hankam POLRI dan OPDIP BATAM
  •  Kapal Patroli Cepat 38 meter Aluminium sebanyak 5 unit untuk Bea & Cukai
  •  Kapal Patroli Cepat 57 meter Type NAV-I s/d NAV-V sebanyak 12 unit untuk TNI AL dan salah satu FPB 57 (KRI Lemadang-805) telah dimodifikasi dengan persenjataan Peluncur Rudal (EXOCET).
  •  Kapal Landing Platform Dock (LPD) 125 Meter  sebanyak 2 unit untuk TNI AL (dalam proses pembangunan)
  •  Sedangkan dalam bidang perawatan dan perbaikan kapal, PT PAL INDONESIA (PERSERO) mampu memperbaiki kapal-kapal kelas combatan sampai dengan kapal kelas Frigate, termasuk memperbaiki dan memodifikasi kapal Ex-Jerman Timur (PFK), bahkan mampu untuk mengoverhoul 2 unit kapal selam ( KRI Cakra & KRI Nanggala) dalam rangka mendukung kesiapan operasional kapal - kapal TNI AL.


Dengan pengalaman memproduksi dan memperbaiki berbagai jenis kapal seperti tersebut di atas, saat ini PT PAL INDONESIA (PERSERO) sedang mengembangkan berbagai jenis dan tipe kapal dan Alutsista lainnya antara lain :

  • Memodifikasi tank BTR -50P menjadi PAL-AFV (Armoured Floating Vehicle)
  • Mengembangkan kapal Offshore Patrol Vessel 60 meter (OPV 60) dari FPB 57
  • Kapal Perusak Kawal Rudal 105 meter (PKR)
  • Kapal Helicopter Carrier yang merupakan pengembangan dari STAR-50 Double Skin Bulk Carrier 50.000 DWT


Sejak tahun 2004 PT PAL INDONESIA (PERSERO) telah mencanangkan dan mengembangkan program Korvet Nasional yang rencana produksinya akan didukung sepenuhnya oleh industri strategis dan swasta nasional, diantaranya : PT Pindad, PT DI, PT KS, PT LEN, PT INTI, PT Texmaco, PT Maspion, PT Tadakara, dll. Program kapal Korvet Nasional ini bila terealisir akan merupakan wujud kemandirian bangsa dalam memenuhi kebutuhan alat utama pertahanan nasional, khususnya kapal perang. Program ini mempunyai misi utama antara lain  :

  • Kemandirian alat pertahanan Nasional
  • Pengembangan industri pertahanan
  • Peningkatkan kemampuan engineering, design dan integrasi system


Didalam mewujudkan kemandirian bangsa dalam dalam kebutuhan Alutsista tersebut insan-insan PAL INDONESIA terus melakukan inovasi, hingga Kapal Korvet Nasional yang telah direncanakan pada tahun 2004, pada saat ini dikembangkan menjadi Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) yang dilengkapi dengan landasan heli dengan kapasitas sampai dengan 10 ton, juga dilengkapi sistem persenjataan yang lengkap dan modern untuk melaksanakan berbagai tugas militer antara lain :

  • Anti serangan udara
  • Anti kapal selam
  • Anti peperangan permukaan laut
  • Anti peperangan elektronika
  • Serta bantuan tembakan kapal


Keberhasilan program Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) ini merupakan salah  satu faktor penting dan menentukan untuk mewujudkan suatu bangsa yang maju dan mandiri.

Kini untuk jangka panjang kedepan PT PAL INDONESIA (PERSERO) telah melalui proses  Transformation Of Technology Of Naval Ship, jika ini benar-benar tercapai, maka lompatan kedepan sebagai negara maritim yang memilki kemandirian ALUTSISTA akan bisa diandalkan, karena semua kebutuhan yang diperlukan untuk pertahanan  mampu diproduksi sendiri didalam negeri. Rasa percaya diri sebagai bangsa bahari akan kemampuan dalam negeri semakin tinggi, untuk merealisasikan semua ini perlu di tumbuh kembangkan termasuk kesadaran untuk maju dan kesadaran akan kemampuan bangsa sendiri agar tidak menggantungkan kebutuhan alutsista terhadap negara lain.

0 komentar:

Posting Komentar

hackerandeducation © 2008 Template by:
SkinCorner