Select Language

Selasa, 03 September 2013

Kunjungan Menteri BUMN Mustafa Abubakar














Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Dalam Kunjungannya Meminta
PT PAL INDONESIA (PERSERO) Untuk Gandeng Industri Lokal


Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar, didalam kunjungan kerjanya ke PT PAL INDONESIA (PERSERO), meminta dalam upaya penyehatan Perusahaan agar memanfaatkan industri pendukung dalam negeri yang sudah ada, karena dengan menggunakan produksi dalam negeri akan mengurangi komponen impor sekaligus menekan ongkos produksi di samping itu upaya-upaya ang lain adalah penyesuaian jumlah tenaga kerja dilihat dari tingkat produksi. Perusahan ini akan mendapatkan titik impas bila dengan jumlah karyawan 1.400 orang, dari total 2.300 orang karyawan sebelumnya, “ sehingga PAL INDONESIA harus merasionalisasi karyawannya sejumlah 900 karyawan. 

Menteri BUMN Mustafa Abubakar menjelaskan, rencana penerapan azas cabotage law (kewajiban bagi kapal yang berlayar di perairan Indonesia harus menggunakan bendera Indonesia, red) tahun depan diprediksi akan meningkatkan permintaan kapal dalam negeri. Momen itu tentu saja merupakan peluang yang sangat besar bagi industri galangan kapal nasional, khususnya PAL INDONESIA  yang kini sedang dalam proses penyehatan oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA).

Untuk memanfaatkan peluang tersebut semaksimal mungkin, lanjut Mustafa, PAL INDONESIA perlu mendapat dukungan dari industri penunjang dalam negeri, seperti penyediaan bahan baku dan komponen pendukung lainnya"Saat ini sudah ada PT Krakatau Steel yang bisa menyuplai kebutuhan baja, Mereka bisa memenuhi permintaan baik dari sisi ketebalan maupun ukuran. Itu perlu dimanfaatkan selain ongoing join venture dengan Korea untuk penyediaan produk baru yang spesifikasinya bisa disesuaikan dengan kebutuhan PAL INDONESIA," kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar.

Industri penunjang lain adalah kebutuhan beberapa komponen kapal yang saat ini bisa di pasok  dari PT Barata Indonesia. Mustafa berharap, sebagai sesama BUMN, PAL INDONESIA dan Barata Indonesia bisa bersinergi untuk mengurangi komponen impor secara bertahap. ''Bagi industri strategis, sinergi seprti ini sangat penting untuk meningkatkan daya saing," ucapnya.

Terkait dana penyehatan PAL INDONESIA, Menteri BUMN Mustafa Abubakar, mengatakan saat ini sudah dilakukan penandatanganan kerja sama dengan PT PPA. Sejumlah bank milik pemerintah juga siap membantu dalam hal pembiayaan. Di antaranya Bank Mandiri, BRI, BNI serta Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). "Persoalan bunga bank kita upayakan turun. Untuk itu dicarikan formula win-win solution sehingga cost of fund lebih rasional," ucapnya.

Secara terpisah, Dirut PAL INDONESIA. Harsusanto menjelaskan, untuk penjehatan perusahaan pihaknya melakukan program restrukturisasi dan revitalisasi di antaranya  menempuh program perampingan karyawan sebanyak 900 karyawan dari total sekitar 2.300 karyawan per 1 Maret 2010 untuk menekan biaya overhead. Harsusanto lebih lanjut menjelaskan bahwa dengan perampingan tersebut bisa menekan bisa menekan overhead dari sisi SDM sebesar 40 persen atau dari Rp 8 miliar menjadi Rp 5,9 miliar per bulan. Sementara overhead total selama setahun yang dialami PAL INDONESIA mencapai Rp 120 miliar.

"Karyawan yang terkena perampingan kedepan kita beri kesempatan untuk menjadi tenaga outsourcing/subkontraktor. karena mereka punya kemampuan untuk itu," ujarnya.

0 komentar:

Posting Komentar

hackerandeducation © 2008 Template by:
SkinCorner