Select Language

Kamis, 12 September 2013

Bangkrut Nalar: Hizbullah akan Serang Makkah-Madinah?

Islam Times- Karenanya tak mencurigakan jika media-media tersebut tengah menyuarakan perang sektarian dan menganggap bumi Indonesia, milik kerajaan Saudi Arabia dan dengan itu mereka selalu menggebah emosional rakyat Indonesia.
Fayez ketua partai "The Arab Socialist Ba
Fayez ketua partai "The Arab Socialist Ba'ath Party of Lebanon"

Mantan menteri Libanon, Dr. Fayez Shukr Sraha dalam sebuah wawancara mengejutkan mengklaim ia akan menghancurkan Kabah, rumah Allah untuk Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Fayez adalah ketua partai "The Arab Socialist Ba'ath Party of Lebanon" atau " حزب البعث العربي الاشتراكي في لبنان‎" , yang tak ada sangkut pautnya dengan gerakan Hizbullah Libanon, hanya saja Fayez pernah menjabat sebagai Menteri negara itu selama tujuh tahun.

Dalam sebuah wawancara dengan OTV, TV al-Arabiya, berbahasa urdu di Libanon, pada 14 Agustus 2013, Fayez mengatakan bahwa dia bisa melakukan apa pun untuk Presiden Suriah, termasuk menghancurkan Kabah. "Kabah dibangun dari batu dan nilai manusia jauh lebih dari itu dari pegunungan dan batu", katanya.

Sebelumnya ia juga mengklaim akan menghancurkan gunung Israel (جبل صھیون) sebagai bentuk kasih kepada Bashar al-Assad.

Ketika pewawancara menjelaskan bahwa Makkah Mukarrama adalah tempat suci dan kita tidak harus mengatakan sesuatu seperti itu. Fayez mengatakan, "Ok, Anda dapat mengatakan itu, tapi saya ingin menghancurkan tempat religius itu".

Dia lebih jauh mengancam akan menghancurkan Riyadh dan Jeddah dengan harga apapun untuk Presiden Suriah, Bashar al-Assad.

Tapi, oleh media corong Taliban dan al-Qaeda Indonesia, pernyataan Fayez diatas dianggap sebagai statmen yang dihubung-hubungkan dengan gerakan Hizbullah, Libanon, bahkan dianggap sebagai Jubir gerakan perlawanan itu.

Apa kira-kira yang membutakan begitu rupa mereka yang mempelintir pernyataan itu? Adakah ini karena anak-anak Taliban dan al-Qaeda itu sedang mencoba memainkan kartu Saudi Arabia Wahabiyah dan berharap aliran fulus Dinasti Saud di Arab Saudi yang kerap membayar mahal mereka yang gemar menyesatkan mazhab Islam di luar mazhab resmi kerajaan Saudi Arabia, termasuk Ahlu Sunnah wal Jamaah?

Di berbagai media takfiriyah, seperti voa-islam, arrahmah, mukminun, suara-islam umat disuguhi kue pertikaian mazhab dan agama, dan tak tanggung-tanggung pemirsanya dianggap sebagai tong sampah yang tak punya pilihan. Benar-benar bangkrut nalar anak-anak didik keluarga diktator monarki absolut Saudi Arabiah Wahabiyah Takfiriyah.

Karenanya tak mencurigakan jika media-media tersebut tengah menyuarakan perang sektarian dan menganggap bumi Indonesia, milik kerajaan Saudi Arabia dan dengan itu mereka selalu menggebah emosional seluruh rakyat Indonesia.

Dan benar apa yang dikatakan oleh Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Jawa Timur yang menyebut bahwa 12 yayasan berkedok Islam di sejumlah daerah merupakan cikal bakal teroris di Tanah Air. Tak tanggung-tanggung, yayasan-yayasan itu mengajarkan doktrin pengeboman dan pembantaian di Indonesia.

“Kami telah merekomendasikan ke-12 yayasan itu agar dipantau gerakannya, bahkan sebaiknya dibubarkan saja,” kata Ketua Umum PBNU, KH. Said Aqil Siradj setelah melantik kepengurusan PWNU Jatim 2013–2018 di Surabaya, Kamis, 22/08/13.

KH. Said Aqil Siradj juga mengatakan, salah satu yayasan itu adalah Yayasan Al-Fitroh, beralamat di Perumahan Galaxi Ruko 26-30, Jalan Arif Rahman Hakim, Surabaya. Yayasan ini diketuai Ainul Haris.

Sementara di Jakarta, ada Yayasan Al-Sofwa, tepatnya di Lenteng Agung, Jakarta Selatan yang diketuai oleh Maman Abdurrahmadan dan Farid Uqbah. Ajaran salafi Wahabi juga ada di Jalan Kali Tanjung, Kecamatan Grahsan, Cirebon, Jawa Barat. Faham mereka, menurut Said, dibawa naungan Yayasan As-Sunnah.

“Wahabinya bukan teroris, tetapi ajarannya yang radikal itu jika dipoles sedikit bisa mengarah ke teroris. Buktinya, pentolan teroris di Indonesia bersumber dari situ semua,” kata Said, sebagaimana dilaporkan oleh Antara.

Bahkan menurut ketua PBNU itu, mereka menganggap ziarah kubur itu bidah dan menuduh warga NU kafir sehingga halal untuk dibunuh. “Kita hanya bisa menjaga agar warga NU, terutama anak-anak muda agar tidak tertarik kepada mereka. Itu yang akan kita jaga dengan memberi pemahaman yang benar,” katanya.

Dan nampaknya otoritas keamanan Republik Indonesia harus tetap membangun kewaspadaan tinggi, kalau gerakan semacam haus darah model Taliban dan al-Qaeda itu sudah selayaknya diberantas supaya tidak menginfuskan virus Takfiriyah dan menyebarkan epidemi sosial terkait rasa takut dan rasa tidak aman di tengah masyarakat.

Jika tidak, dunia sedang berputar cepat, revolusi meletus di banyak tempat, dan teve-teve hari-hari ini telah memperlihatkan kalau ketakutan orang banyak pada senjata dan bom ada batasnya, dan ketika batas itu terlampaui, gagal sudah filosofi senjata dan bom, rakyat akan berontak dan akan melawan dan akan meghakimi.

Dengan demikian sepantasnya Kepolisian negara tidak harus membiarkan dan mengembangbiakkan radikalisme dan terorisme anak-anak Taliban dan al-Qaeda sebagaimana yang di khwatirkan oleh ketua PBNU, jika Indonesia tidak ingin di Afghanistankan dan di Saudisasikan.

Kemesraan Jakarta-Riyadh sama sekali bukan dalih permakluman atas radikalisme sekte dan mazhab binaan Arab Saudi Indonesia. Laporan PBNU diatas adalah sebuah wanti-wanti jelas kepada pemerintah Indonesia, dan sama sekali bukan hasutan, namun semata-mata demi menciptakan perdamaian, rekonsiliasi, dan stabilitas jangka panjang di Republik Indonesia. [It/Onh/Ass]

Rujuk situs ini:
http://en.wikipedia.org/wiki/Arab_Socialist_Ba%27ath_Party_in_the_Lebanon_Region

http://www.thenewstribe.com/2013/08/14/would-destroy-kabbah-for-bashar-al-assad-fayez/

0 komentar:

Posting Komentar

hackerandeducation © 2008 Template by:
SkinCorner