Select Language

Kamis, 02 Mei 2013

Jet-jet Tempur Canggih Incaran Malaysia


Super Hornet, Eurofighter Typhoon, Rafale, Gripen. Berapa harganya?

Jum'at, 5 April 2013
Super Hornet meliuk di langit Malaysia.


VIVAnews – Pemerintah Malaysia berencana membeli 18 jet tempur sekaligus untuk memperkuat pertahanan negara mereka dan memodernisasi jajaran Angkatan Udara Malaysia. Pembelian jet tempur ini vital bagi Malaysia karena skuadron MiG Malaysia akan pensiun pada tahun 2015. Hal ini bertepatan pula dengan peningkatan anggaran pertahanan Malaysia terkait krisis keamanan di Sabah.

Tak pelak sejumlah produsen pesawat tempur dunia berlomba-lomba menarik perhatian Malaysia pada Pameran Dirgantara dan Maritim 2013 di Langkawi, Malaysia. Simak jet-jet tempur yang diincar Negeri Jiran itu di foto-foto ini.

Pesawat F/A-18E/F Super Hornet buatan Boeing, Amerika Serikat, adalah salah satunya. Jet tempur seharga US$300 juta itu menampilkan atraksi aerobatik di langit Langkawi. Manajemen Boeing menawarkan alih teknologi kepada pemerintah Malaysia jika produk mereka dibeli.

Jet tempur lain yang tak kalah hebat adalah Eurofighter Typhoon. Pesawat hasil kongsi sejumlah negara Eropa dan Timur Tengah ini keandalannya sudah teruji sehingga akan menjadi pesaing berat Boeing dari AS. Namun kendala utama pembelian Eurofighter Typhoon terletak pada harganya yang bisa mencapai US$1 miliar per unit.

Ada pula jet tempur Rafale buatan produsen asal Perancis, Dassault. Pesawat seharga US$180 juta itu menang dari sisi harga, namun kemungkinan sulit dipilih Malaysia karena baru Perancis saja di dunia ini yang menggunakan Rafale.

Dua jet tempur lain Sukhoi-35 dari Rusia dan Gripen dari Swedia. Gripen menampilkan atraksi solo yang dibawakan oleh Angkatan Udara Thailand yang menampilkan atraksi solo. Produsen Gripen bersedia memberi skema pinjaman kepada pemerintah Malaysia jika produk mereka dibeli. Satu unit Gripen dihargai US$70 juta. Sementara Sukhoi tak terlalu agresif mendekati Malaysia.

Menteri Pertahanan Malaysia Dato’ Seri Ahmad Zahidi Hamidi mengatakan, pemerintah Malaysia akan memutuskan produk jet tempur yang dipilih setelah pemilu Mei 2013 selesai digelar. (adi)

0 komentar:

Posting Komentar

hackerandeducation © 2008 Template by:
SkinCorner